Sunday, July 12, 2015

Keluarga Korban Kebakaran PT Mandom Diminta Tandatangani Kwitansi Rp 1 Juta

Pihak PT Mandom membagikan uang transportasi sebanyak Rp 1 juta kepada keluarga korban kebakaran yang berada di RSCM. Namun, beberapa anggota keluarga korban tak begitu antusias menerima tunjungan tersebut. 

"Yaa, seneng enggak seneng sih, Mas. Apalah arti satu (atau) dua juta, kalau pada akhirnya keluarga kita jadi cacat," kata Riri (43), salah satu kerabat korban, Minggu (13/7/2015). 

Menurut Riri, dia masih memirkan kondisi keponakannya, Rani, yang sedang menjalani perawatan intensif pascaoperasi. Riri berharap, bentuk tanggung jawab pihak Mandom terhadaap para korban kebakaran tidak hanya berupa pemberian uang transportasi saja. 

"Mudah-mudahan enggak cuma ini aja. Soalnya biaya perawatan dan pemulihan juga perlu. Entar, habis ngasih tunjangan sejuta malah dianggap santunan keseluruhan untuk korban," ucapnya. 

Menurut keluarga lainnya, Muchtar (44), sejak korban dirujuk ke RSCM, Jumat (10/7/2015) lalu, baru hari ini ada santunan seperti itu. Bahkan, ayah kandung dari korban Wulandari (20) itu mengaku tidak tahu itu tunjangan untuk berapa hari. 

"Enggak tahu juga untuk berapa hari. Yang pasti, Jumat sama Sabtu kemarin enggak ada (santunan). Soalnya saya nginep terus sejak dirujuk ke sini (RSCM)," ujarnya. 

Sementara Asriati (35), keluarga korban lainnya, menilai tindakan yang dilakukan pihak PT Mandom tersebut agak terlambat. Sebab, puluhan keluarga korban sudah membanjiri IGD RSCM sejak Jumat lalu. Mereka pun terpaksa menginap lantaran belum mengetahui kondisi terkini korban yang dirawat. 

"Jumat kemarin cuma difasilitasi mobil antar-jemput. Tapi kan keluarga masih panik. Mau lihat korban yang dirawat enggak diizinin. Mau pulang tanggung. Disiapinnya cuma mobil, bukan tempat tidur," katanya. 

Pantauan Kompas.com, beberapa anggota keluarga diminta untuk menandatangani secarik kwitansi sebagai tanda terima tunjangan tersebut. Setelah itu, petugas dari PT Mandom akan menandai nama keluarga penerima di kertas yang dipegangnya. 

Kemudian, selembar amplop putih diserahkan kepada pihak keluarga. Bahkan, pihak Mandom mengabsen keluarga korban satu per satu dengan suara lantang seperti pembagian sembako gratis. 

Dalam pembagian tersebut, ikut memantau langsung Manajer Planning PT Mandom, Hendro. Namun, Hendro menolak berkomentar terkait insiden kebakaran yang menewaskan lima pekerja tersebut. 

"Nanti, tunggu keterangan resmi aja, Mas," ujarnya sambil membalikkan badan.

No comments:

Post a Comment