Sunday, July 12, 2015

Duh! Kamar Mandi Masjid Agung Annur Pekanbaru Jorok dan Bau Pesing

Masjid Agung Annur Pekanbaru adalah masjid terbesar di ibu kota Provinsi Riau. Namun, kondisi kebersihannya memprihatinkan karena bau busuk menyengat datang dari kamar mandi tempat berwudu. 

Masjid yang dikelola Pemprov Riau ini berdiri di lahan seluas belasan hektar. Masjid berlantai dua ini dikelilingi sejumlah jalan yaitu Jl Hang Tuah dan Jl Sisingamangaraja. 

Sayangnya, masjid ini mulai tampak tak terurus. Aroma tidak sedap datang dari kamar mandi yang sekaligus tempat berwudu di sisi selatan dan utara masjid. Bau pesing serta bau kotoran manusia sangat terasa di sana. Setiap warga yang mengambil air wudu terpaksa harus menahan bau kamar mandi yang sudah lama tak pernah dibersihkan. 

"Kita heran juga, apakah pengurus masjid ini tidak menyadari kalau kamar mandinya baunya naujubillah. Kita ambil wudu yang lokasinya sama dengan wc ini sampai tutup hidung," keluh Rahman (35) warga Pekanbaru kepada detikcom, Minggu (12/7/2015).

Pantauan detikcom, WC  khusus tempat buang air kecil  di masjid Agung tersebut memang banyak yang tidak berfungsi. Akibatnya, bekas buang air kecil tidak pernah tersiram di WC tersebut. Kondisi inilah yang membuat bau tak sedap di kamar mandi masjid Agung Annur yang berada di tengah pusat kota itu.

Ini belum lagi, kondisi AC masjid juga sudah banyak yang tidak berfungsi. Dulunya, masjid Agung Annur ini dikenal dengan ruangannya yang sejuk. Ini karena fasilitasnya yang lumayan banyak karena dananya ditanggung dari APBD Provinsi Riau.

Kini, masjid ini hanya mengandalkan kipas angin. Tak ada lagi AC sentral yang biasanya menyejukan ruangan. Ada dua AC yang aktif, itu hanya khusus didekat mimbar dan imam.

"Masjid sebesar ini, tapi pengelola kebersihannya kurang. Masuk ke kamar mandi masjid agung, masih jauh lebih bersih kamar mandi terminal bus," gerutu Didi (45) warga lainnya.

"Masjid ini dulunya paling banyak didatangi warga karena sejuk bisa untuk istirahat sejenak. Sekarang kondisi masjid panas, hanya ada kipas angin di bagian tertentu saja," timpal Abdullah Sany (56) warga lainnya.

No comments:

Post a Comment