Monday, November 24, 2014

Geruduk DPP Golkar, Yorrys Ancam Bubarkan Munas IX di Bali

Jakarta - Politikus Golkar Yorrys Raweyai menggeruduk rapat pleno Golkar yang dipimpin Ketum Aburizal Bakrie (Ical). Yorrys merasa ada yang tidak beres dengan pelaksanaan Munas IX Golkar.

"Kalau bicara Munas, ini tentang aturan-aturan, konstitusi kita katakan munas 5 tahun sekali, maka 8 Oktober 2009 sampai 8 Oktober 2014. Ada rekomendasi munas 2015, Januari. Sudah diputuskan di pleno kemarin, tapi di Rapimnas direkayasa sedemikian rupa," kata Yorrys di ruang rapat DPP Golkar, Jl Anggrek Nely Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11/2014).

Yorrys protes Ical mengubah waktu pelaksanaan Munas, yang dianggapnya, secara semena-mena. Jika Munas tetap digelar pada 30 November di Bali, Yorrys mengancam akan melapor ke polisi dan berupaya membubarkan munas tersebut.

"Kalau masih dipaksakan 30 November, maka kita akan duduki DPP dan minta pemerintah melalui kepolisian batalkan munas itu," ujar Yorrys berapi-api.

Anggota Komisi I DPR ini juga mempermasalahkan keinginan Ical untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketum. Menurut Yorrys, mantan menko perekonomian itu tak layak mencalonkan diri lagi jadi calon ketum Golkar di Munas IX.'

"Ada intimidasi, paksa tanda tangan dukungan pakai duit untuk memberikan aklamasi ke Ical. Prestasi apa dia 5 tahun ini. Dalam sejarah politik Golkar, 2014 adalah yang paling sedih. Kita tidak ada capres, lalu ketum dan wantim jadi KMP," papar Yorrys.

No comments:

Post a Comment