Sunday, November 30, 2014

Ahok: Kalau potong satu dua pohon ributnya minta ampun

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku dilematis menghadapi pohon tumbang yang terjadi di penjuru ibu kota saat musim hujan melanda Ibu Kota. Apalagi, Ahok ini harus berhadapan dengan aktivis pohon jika menyisir pepohonan tua.

Meski begitu, Ahok mengaku sudah memerintahkan Dinas Pertamanan untuk menyisir dahan-dahan yang berpotensi membahayakan pengendara. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui pepohonan yang ditanam di Jakarta memang tidak kuat menahan angin kencang.

"Soal pohon tumbang ini agak sedikit dilematis, kita minta sisir dahan-dahan yang mungkin patah, tapi tumbangnya ini ada yang akarnya kecabut, pohonnya kebelah, itu pohon yang ditanam di DKI itu asal cepat tumbuh bukan pohon kuat. Kalau mau semua gantiin, nanti penggiat pohon ribut lagi sama kita," keluh Ahok di LP Salemba, Jakarta Sabtu (29/11).

Ahok menambahkan, sikap yang dilakukan penggiat pohon bisa melebihi firman Tuhan dengan melarang pihak lain untuk memotong pohon yang dianggap dapat membahayakan orang lain. Namun, jika dia tetap nekat, tidak menutup kemungkinan dirinya menerima banyak hujatan.

"Saya setuju enggak boleh potong pohon saya setuju, tapi kalau pohon rugikan manusia dipotong enggak? Yang penting pohonnya bertambah, jadi inti subtansi pohon bertambah enggak dibicarakan, potong satu dua pohon ributnya minta ampun, udah kayak mbahnya aja itu pohon. Ini lucu," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment