Sunday, November 30, 2014

Ahok: Kalau Ada Masalah BPJS, Lapor ke Saya

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama geram karena ada pesan berantai (broadcast message) melalui BlackbBerry Messenger (BBM) tentang layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang kurang baik. 

Ahok menegaskan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan BBM. "Kamu langsung hubungi kita dong. Kasih tahu kita rumah sakit yang kurang ajar yang mana, kutempeleng di depan kau," kata Ahok di rumah dinas Gubernur DKI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014). 

Ahok pun mengungkapkan, pernah ada pesan berantai tentang masalah bayi meninggal lalu dibawa jalan kaki di Bogor. Itu, kata Ahok, diambil terus menerus di-BBM. Menurut Ahok, orang yang menyebarkan itu harus bertanggung jawab orang. 

"Saya marahin orang ini, lo jangan sok-sok broadcast. saya kesal jadinya. Lapor ke saya, semua orang tahu nomor handphonesaya," Ahok menegaskan. 

Ahok juga menyatakan, pesan berantai itu harus menyertakan rumah sakit yang dimaksud dan nama bayinya. 

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan yang sering terjadi saat ini adalah orang-orang dirawat di kelas VIP atau kelas 1. Kemudian, kata dia, selama perawatan orang itu tidak memiliki uang. Lantas, mereka panik dengan pembayaran pengobatan dan akhirnya pindah ke BPJS. 

"Ya enggak bisa dong. Itu salah satu cara menyeleksi Anda miskin atau tidak. Orang kaya tidak mau di kelas 3," ujar Ahok. 

"Kalau Anda butuh tanggung jawab kami, saya enggak peduli kalian naik Mercedes atau apa, bisa saja mobil yang dipake utang bank, mau disita bank pada hari itu," lanjut dia.

Jika masuk dari puskesmas dan masuk di kelas 3, Ahok memastikan orang itu bukanlah orang yang mampu. Sebab, kata dia, kalau orang mampu pasti tidak akan masuk kelas 1 atau minimal di kelas 2. 

Jadi, kata Ahok, contoh yang selama ini terjadi adalah orang itu masuk ke VIP dulu. Nanti kalau berantakan, kata dia, baru teriak. 

Belakangan ini, kerap muncul pesan berantai untuk menyampaikan pesan ke Jokowi tentang penolakan BPJS di 22 rumah sakit di Jakarta. Padahal, Ahok mengetahui langsung bahwa pasien yang bersangkutan telah tertangani dengan baik di salah satu rumah sakit. 

Namun, banyaknya tangan nakal membuat BBM lama itu kembali muncul. Bahkan Ahok menilai bisa saja BBM itu dikeluarkan satu tahun kemudian.

Ketika Jakarta Gencarkan Normalisasi Saluran Air ...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja yang mengenakan kaos bertuliskan Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat tampak berbaris di dalam saluran air di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Mereka mencangkul lumpur selokan lalu memasukkan lumpur tersebut ke dalam karung, sesekali tanpa rasa jijik mereka menggali lumpur dengan tangan.

Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat memang sedang menggencarkan normalisasi dan pelebaran saluran air untuk menekan angka genangan air di Jakarta Pusat saat musim hujan.

"Kami terus melakukan normalisasi dan pelebaran saluran air di setiap kecamatant," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Herning Wayuningsih.

Herning menambahkan normalisasi saluran air sudah dilakukan sejak musim kemarau. Dengan demikian, saat musim hujan tiba, normalisasi dilakukan secara tidak terburu-buru. Ia menambahkan normalisasi saluran air dapat menjaga lingkungan tetap sehat karena lancarnya pembuangan air kotor.

Dirinya optimistis normalisasi dan pelebaran saluran dapat mengurangi genangan air atau setidaknya dapat mempercepat surutnya genangan air di jalan.

Herning mengaku langkah ini merupakan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia juga berharap peran masyarakat menjaga bersama saluran air di lingkungannya dan tidak membuang sampah kedalam saluran air.

Begitu juga dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, yang mengganggarkan Rp 51,1 miliar untuk menguras 350 saluran air dan dua waduk sebagai antisipasi genangan air di pemukiman warga di daerahnya selama musim hujan.

"Kami telah menguras seluruh saluran air yang mengalami pendangkalan akibat sampah, lumpur dan lainnya, dan diharapkan tidak ada lagi genangan air di pemukiman warga," kata Kepala Seksi Perencanaan Sudin Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Santo.

Ia mengatakan, pengurasan dilakukan untuk menghindari penyumbatan aliran air karena lumpur dan sampah yang masuk ke dalam saluran.

Sebanyak 350 unit saluran yang dikuras tersebut tersebar di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Tambora, Kecamatan Palmerah, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Kembangan, Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Kalideres.

Selain itu, di Jakarta Selatan aparat pemerintahan yang terdiri atas TNI, Polri dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menggelar aksi membersihkan selokan dan saluran air untuk mengantisipasi banjir di wilayah setempat.

"Sekarang sudah memasuki musim hujan, tentu potensi yang ada kami gunakan untuk antisipasi banjir," kata Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor.

Menurut dia, kegiatan yang melibatkan tiga unsur utama Jakarta Selatan ini baru pertama kali digelar dan untuk kali ini melakukan pembersihan di kawasan jalan protokol.

Selain membersihkan saluran air, pihaknya juga menertibkan bangunan liar, pemeliharaan sarana dan prasarana dan penertiban hal-hal yang menyangkut masalah sosial.

"Kami juga menertibkan bangunan yang ada di atas saluran air," tambah Syamsudin.

Kegiatan tersebut akan dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali sebagai aksi nyata dari jajaran pemerintah kepada masyarakat.

Syamsudin berharap masyarakat bisa melihat dan meniru apa yang telah dilakukan aparatur di Jakarta Selatan sehingga dapat menciptakan kondisi wilayah yang sehat, aman, bersih dan terhindar dari ancaman banjir menjelang datangnya musim hujan.

Dinas Pekerjaan Umum DKI pun menjamin genangan di Jakarta yang diakibatkan oleh hujan tidak akan berlangsung lama karena air akan segera mengalir ke sungai setelah dilakukan sejumlah upaya normalisasi.

"Kalau hujan deras kemudian ada genangan, tidak sampai sejam akan hilang," kata Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta Djoko Susetyo.

Menurut dia, tinggi dan lamanya genangan dipengaruhi oleh curah maupun intensitas waktu hujan. Semakin lama dan deras hujan maka genangan cepat muncul, namun jika intensitas hujan sedang maka tidak akan genangan besar.

"Kalau hujannya sampai 24 jam, genangan pasti ada, tapi kalau gerimis, ya tidak ada genangan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, lama surutnya genangan juga dipengaruhi oleh faktor manusia tentang kesadaran membuang sampah pada tempatnya atau tidak.

"Kalau sampah masih dibuang sembarangan akan menghambat aliran air dan menyebabkan genangan semakin lama surutnya," kata Djoko.

Pihaknya berharap peran serta dan kesadaran warga Ibu Kota untuk tidak lagi membuang sampah bukan pada tempatnya, terutama di sungai-sungai dan salurannya.

Instruksi Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk lebih memprioritaskan perbaikan fasilitas saluran air agar tidak ada genangan.

"Dari tahun sebelumnya, tahun ini kami lebih siap, para camat dan lurah sudah diperintahkan untuk mengeruk selokan di wilayah masing-masing," kata Ahok.

Ahok juga tidak segan untuk memecat camat dan lurah yang di daerahnya masih terdapat genangan. Sikap tegas itu diambil agar mereka lebih sigap melakukan upaya-upaya penanggulangan genangan terut

Lebih lanjut Ahok menginstruksikan jika ada saluran air yang mampet, harus segera dilakukan pengerukan agar aliran air lancar sehingga genangan air cepat surut.

Ia juga berharap masyarakat juga ikut bertanggung jawab bersama-sama mengantisipasi banjir dengan memastikan tidak ada selokan yang tersumbat di lingkungan masing-masing.

Koran Inggris Samakan Jokowi dengan Wali Kota London

KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi berita di koran terkemuka Inggris "The Independent" London, terbitan 27 Januari. Jokowi disamakan dengan Wali Kota London Boris Johnson.
Berita berjudul "On the Road to Power - Meet Joko Widodo, Indonesia's very own Boris Johnson" ditulis koresponden The Independent James Ashton dari Jakarta. Berita itu menampilkan foto Jokowi sedang bersepeda menuju kantor gubernur.
Seperti halnya "Mayor of London" Boris Johnson yang juga selalu bersepeda ke kantornya di pinggir Sungai Thames yang membelah kota London, Jokowi juga telah mengeluarkan kebijaksanaan untuk para pegawai DKI Jakarta agar menggunakan sepeda, khususnya pada hari Jumat dalam upaya mengurangi kemacetan Jakarta yang dinilai semakin parah.
James Ashton menulis, Jokowi adalah gubernur Ibu Kota yang mempersiapkan diri menaiki tangga politik berikutnya. James Ashton yang bertemu banyak orang di Jakarta, percaya mantan Wali Kota Solo ini bisa menjadi presiden berikutnya di Indonesia.
Dalam tulisannya itu, James menceritakan bagaimana kegiatan Jokowi, suatu waktu, pada Jumat pagi. Dari rumah dinasnya, Jokowi mengayuh sepeda menuju Balaikota DKI Jakarta. Wartawan dan beberapa warga Jakarta setia mengikutinya.

Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta sejak 2012, yang mengayuh sepeda ke kantor dari rumahnya berusaha untuk melakukan sesuatu dengan membujuk lebih dari 10 juta penduduk kota dan membengkak menjadi 28 juta jika masyarakat pinggiran juga dihitung agar mereka tidak menggunakan mobil seperti dirinya,tulis James.

Tapi, karena dia adalah Joko Widodo atau Jokowi, maka perjalanan dengan menggunakan sepeda ke kantor telah menjadi acara tontotan bagi penduduk setempat dan wartawan yang mengikutinya sampai dia menghilang masuk ke dalam gedung putih.
James juga menyebut Jokowi tidak merasa keberatan menjadi pusat perhatian. Sang pengusaha furnitur yang masuk ke gelanggang politik sembilan tahun yang lalu itu mendapatkan reputasi sebagai "man of the people" setelah melakukan "blusukan" ke lingkungan termiskin di kota dan ke kantor-kantor pemerintah daerah.
Para pendukung berharap Jokowi akan menjadi calon presiden Indonesia tahun ini dan berpendapat bahwa ini adalah kesempatan terbaik negara itu untuk menanggulangi masalah endemik korupsi dan kemiskinan.
James menyamakan Jokowi dengan Boris Johnson. Disebutkannya, Boris mencoba untuk membangun kemuliaan Olimpiade London dengan proyek-proyek konstruksi baru dan masuknya investor internasional dan wisatawan, sedangkan Jokowi bergulat dengan Ibu Kota yang luas yang sudah membesar dengan sendirinya.
James juga mengutip ucapan Jokowi mengenai masalah Ibu Kota. "Masalah utama kami sekarang adalah kebutuhan dasar manusia, banjir, kemacetan lalu lintas, dan adanya kesenjangan antara kaya dan si miskin di Jakarta yang sangat luas," ujar Jokowi sebelum berangkat untuk shalat Jumat.
James menggambarkan Jokowi sebagai pria yang kurus dengan tatapan mata yang dalam, senang humor, dan suka melucu. "Saya beruntung bisa berbicara dengannya," ujar James.

Pagi Ini, Ahok "Gowes" dari Rumah Dinas Menuju Bundaran HI

Kompas.com/Alsadad RudiGubernur DKI Jakarta Basuki

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bersepeda dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng ke kawasan Bundaran HI pada Minggu (30/11/2014) pagi. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Ahok dalam rangka menghadiri acara serah terima sepeda yang akan diberikan oleh Wali Kota London Boris Johnson kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Ahok berangkat sekitar pukul 06.15, didampingi Sekretaris Daerah Saefullah serta beberapa pejabat Pemprov DKI lainnya. Saat berada di sekitar Taman Suropati, Ahok sempat dihampiri beberapa warga yang hendak menyalaminya. 

Setelah itu, rombongan Ahok langsung meluncur menuju Bundaran HI. Melintasi Jalan Imam Bonjol, rombongan Ahok hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di Bundaran HI. Setelah sampai, rombongan tersebut sempat berputar-putar terlebih dahulu ke arah Sarinah, sebelum akhirnya kembali untuk menghadiri acara. 

Acara serah terima dilaksanakan sekitar pukul 06.35, berpusat di depan pos polisi yang berada di samping Wisma Nusantara.

Disebut Mirip Wali Kota London, Ini Komentar Jokowi

KOMPAS.com/Alsadad RudiPresiden Joko Widodo (tengah di antara baju putih), dan Wali Kota London Boris Johnson (kanan) saat acara serah terima sepeda dari Pemkot London ke Pemprov DKI Jakarta, di Bundaran HI, Minggu (30/11/2014)


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat acara serah terima 12 unit sepeda sumbangan dari Pemerintah Kota London ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Bundaran HI, Minggu (30/11/2014), Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sempat berujar bahwa Wali Kota London Boris Johnson memiliki kemiripan dengan Presiden Joko Widodo. Mendengar celetukan Ahok itu, Jokowi sempat bertanya ke para warga yang hadir dalam acara tersebut.

"Ya, bandingin aja, mirip ndak?" ujar dia.

Namun, Ahok sendiri yang langsung menjawab pertanyaan tersebut. "Sama-sama rockstar," ujar dia di hadapan Jokowi dan Boris.

Boris hanya tersenyum-senyum mendengar obrolan kedua orang tersebut. Kemungkinan besar yang disamakan oleh Ahok dalam diri Jokowi dan Boris adalah karakter dan perilaku keduanya. Selama ini, Jokowi dikenal sebagai pejabat yang cenderungslengean dan tidak terlalu terikat pada protokoler resmi. Hal itu bahkan masih dilakukannya hingga ia telah menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI itu bahkan tetap bersedia diwawancara tak resmi (doorstop) oleh para wartawan. Sesuatu yang jarang, atau mungkin belum pernah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya.

Hal itu tak berbeda jauh dari Boris. Berdasarkan penelusuranKompas.com, banyak sekali informasi yang menyebutkan bahwa Boris sering bersepeda seorang diri untuk berangkat ke kantor dengan mengenakan jas.

Dalam hal penampilan, Boris pun terkesan "urakan". Saat dua kali melakukan kegiatan di Jakarta pada akhir pekan ini, tepatnya saat acara penyerahan sepeda pada hari ini dan kunjungan ke rumah dinas Ahok pada Sabtu (29/11/2014) kemarin, rambut Boris tampak acak-acakan, terkesan seperti tak disisir. Saat acara kunjungan ke rumah dinas, Ahok bahkan sempat mengomentari hal tersebut.

"Dia (Boris) orangnya nyantai. Lihat aja tuh rambutnya," ujar Ahok.

Pangdam Jaya Minta Kendaraan Darat Air TNI AD di Jakarta untuk Banjir




















Jakarta - Kendaraan Darat Air anti Banjir milik Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD akan kembali dipamerkan. Kendaraan yang menyerupai kapal namun memiliki roda saat di darat itu sudah diminta oleh Kodam Jakarta Raya untuk antisipasi banjir Jakarta.

Menurut Ketua Tim Proyek pengembangan Kendaraan Darat Air, Letkol Widi Santoso Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo sudah memintanya langsung agar kendaraan tersebut disiagakan di Kodam Jaya. Widi pun bersama jajarannya beberapa waktu lalu kembali melakukan uji fungsi Kendaraan Darat Air agar siap saat diserahterimakan.

"Ini diharuskan oleh Pangdam Jaya kendaraan ini disiagakan di Kodam Jaya pada Januari 2015. Pas Indo Defence, Panglima Kodam Jaya menyampaikan langsung minta ke saya. Pangdam minta untuk disiapkan siaga banjir," ungkap Widi di Jakarta, Minggu (30/11/2014).

Widi sungguh berharap agar kendaraan yang merupakan modifikasi dari truk diesel Mitsubishi itu bisa turun saat musim banjir nanti. Harapannya adalah agar dapat membantu warga yang kesulitan akibat banjir.

"Kita harapkan saat banjir bisa turun, makanya kita persiapkan betul. Kita uji coba di Muara Gembong, Babelan, Bekasi. Kalau nanti Jalan Sudirman dan Bundaran HI nggak bisa dilintasi karena banjir kendaraan ini siap turun. Sampai Monas juga bisa. Bisa untuk bantu angkut pegawai-pegawai yang kerja di sana," kata Widi.

Meski saat uji coba sempat ada permasalahan di tali kemudi, pria asal Kulon Progo, Yogyakarta itu mengatakan masalah sudah bisa teratasi. Kendaraan ini disebut Widi semakin banyak penumpangnya, semakin baik. Kapasitas kendaraan itu menurutnya cukup banyak. Bisa lebih dari 20 orang.

"Kemarin ada kendala di tali kemudi tapi sudah kita bereskan. Semakin banyak penumpangnya semakin bagus karena jadi imbang karena mesin ada di depan, jadi berat di depan. Tapi kalau kosong, kita ada antisipasi kasih air di belakangnya. Kanan kiri di dekat baling-baling," Widi menjelaskan.

"Ini kami masih terus pengembangan. Saya mau tali kemudinya pakai hidrolik. Harapan kami ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Wakil Walikota Serang kemarin sudah menyatakan tertarik untuk menanggulangi banjir di Serang Utara," sambungnya.

Widi menyatakan jika ada warga yang penasaran untuk melihat kendaraan yang mulai pengembangannya sejak tahun 2013 itu, warga bisa datang ke Monas pada tanggal 10-15 Desember mendatang. Setelah hadir di Indo Defence Expo 2014 lalu, Kendaraan Darat Air akan dipamerkan kembali dalam rangka Hari Juang Kartika.

"Tanggal 10-15 Desember akan dipamerkan di Monas dalam acara Hari Juang Kartika 2014. Masyarakat bisa lihat di sana. Waktu di Indo Defence kemarin Mehan Ryamizard tertarik ya. Pas lihat bilang ke pengemudinya, Kapten Syarial. Beliau bilang, kalau banjir saya mau naik kendaraan ini," tutup Widi.

Saat Indo Defence Expo 2014 pada Rabu (5/11) yang lalu, Ryamizard memang tampak tertarik dengan Kendaraan Darat Air. Bahkan mantan KSAD itu pun meminta agar kendaraan tersebut diperbanyak.

"Itu bagus tuh. Harusnya ini dibanyakin persiapan banjir di Jakarta. Bagus ini buat di Jakarta," tukas Ryamizard saat meninjau kendaraan anti banjir itu di Indo Defence Expo 2014 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (5/11).

Presiden Jokowi Gowes dari Istana Menuju ke Bundaran HI

Foto: Taufan/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersepeda dari Istana Negara menuju ke Bundaran HI pagi ini. Rencananya Jokowi akan bertemu dengan Wali Kota London Boris Johnson bersama dengan Gubernur DKI Basuki T Purnama.

Pantauan detikcom, Minggu (30/11/2014), Jokowi keluar dari Istana Negara di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta sekitar pukul 06.43 WIB. Jokowi mengenakan kaos berkerah warna putih dengan celana training warna hitam. Jokowi pun agak kencang mengggowes sepeda warna kuningnya.

Jokowi ditemani belasan Paspampres yang juga bersepeda. Tampak Paspampres yang menemaninya juga mengenakan kaos kerah berlengan panjang warna putih dan celana training warna hitam. Rombongan Jokowi pun langsung menuju ke arah Bundaran HI.

Sementara itu di Bundaran HI sendiri telah ada sebuah panggung kecil di depan Pospol HI. Di atas panggung itu ada sebuah sepeda warna putih dengan tulisan 'Sport is Great'. Dikabarkan, sepeda itu akan diberikan Boris kepada Ahok disaksikan oleh Jokowi.

Tak hanya panggung, sejumlah wartawan asing juga telah bersiap-siap di Bundaran HI. Kehadiran pasukan pengamanan VVIP juga tampak di tengah-tengah warga yang asyik bersepeda atau sekedar jalan pagi bersama kerabat dan keluarga.

Tahu Jakarta Akan Gelar Asian Games, Wali Kota London Tawarkan Bantuan

Jakarta - Jakarta, Bandung dan Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Mengetahui hal tersebut, Wali Kota London Boris Johnson menawarkan bantuan dengan berbagi pengalaman karena ibu kota Inggris itu pernah menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.

"Saya dengar, Indonesia akan menyelenggarakan Asian Games 2018. Saya sangat me-support itu, kita akan saling berbagi pengalaman," kata Boris di hadapan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

"London pernah menyelenggarakan olimpiade di tahun 2012 dan sukses," tambah Boris menggambarkan pengalaman London yang kerap menjadi tuan rumah event internasional.

Selain Asian Games, Boris menyatakan siap berbagi pengalaman juga dalam penyelenggaraan event internasional lainnya. Tidak hanya untuk ibukota Jakarta, tapi juga secara nasional.

"Saya akan berbagi pengalaman dengan Presiden Jokowi dan Gubernur Jakarta tentang penyelenggaraan event internasional," tutup Boris.

Wali Kota London dan Ahok Menunggu Jokowi di Bundaran HI

Yudhistira/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) bersama Wali Kota London Boris Johnson menunggu Presiden Joko Widodo di Bundaran HI. Tampak keduanya menunggu kehadiran pria yang akrab disapa Jokowi itu dari atas panggung kecil.

Hal ini tampak di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014) pukul 06.45 WIB. Ahok tampak mengenakan kaos berkerah warna hitam dipadu dengan celana panjang warna cokelat.

Boris mengenakan kaos putih bertuliskan 'London is Great" dan menenteng helm sepeda. Mereka ditemani sejumlah pejabat Pemprov DKI dan staf Kedutaan besar Inggris.

Sementara Jokowi tengah menggowes sepedanya ditemani sejumlah anggota Paspamres dari Istana Merdeka menuju Bundaran HI. Ia keluar dari Istana pada pukul 06.43 WIB.

Ketiga tokoh ini dikabarkan akan bersepeda ria dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka. Boris juga disebutkan akan memberikan sepeda kepada Ahok disaksikan Jokowi.

Wali Kota London Ingin Adopsi Car Free Day Jakarta

Intan/SetPres
Jakarta - Wali Kota London Boris Johnson menikmati car free day dengan bersepeda di Bundaran HI. Ia pun memuji kegiatan setiap Minggu pagi itu yang dianggapnya sulit untuk diterapkan.

"Saya juga akan mengadopsi car free day di London," kata Boris di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Menurut Boris, sangat sulit mengaplikasikan satu hari bebas kendaraan bermotor di sebuah ruas jalan utama kota besar. Ditambah, mengajak warga berkumpul di ruas jalan itu untuk menikmati Minggu pagi.

"Saya sangat mengapresiasi car free day ini karena sangat susah sekali mengatur orang sebanyak ini untuk berkumpul di satu titik," ucap Boris.

Boris bersama Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo sempat bersepeda bersama dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka. Dalam kesempatan itu, Boris mengutarakan kekagumannya pada sosok Jokowi.

"Saya sangat mengagumi Jokowi sebagai sosok hebat," ujar Boris.

Ini Momen Ketika Jokowi Gowes Bareng Ahok dan Wali Kota London

Jakarta - Pagi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghabiskan waktunya dengan bersepeda di acara Car Free Day (CFD) dari Istana Negara menuju ke Bundaran HI. Namun aksi bersepeda kali ini bisa disebut istimewa sebab Jokowi bertemu dengan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dan Wali Kota London Boris Johnson.

Seperti biasa, Jokowi yang mengenakan kaos berkerah warna putih dengan celana training hitam itu keluar dari Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sekitar pukul 06.43 WIB, Minggu (30/11/2014) dan langsung menggowes sepedanya. Jokowi tak sendiri, dia ditemani belasan Paspampres yang juga mengayuh sepeda di sekeliling Jokowi. 

Sementara itu, Ahok dan Boris telah lebih dulu berada di Bundaran HI. Sebuah panggung kecil pun telah disiapkan untuk sebuah acara seremoni penyerahan sepeda dari Boris untuk Pemprov DKI yang diterima Ahok. Di acara itu, Jokowi juga tampak hadir dan sempat menyampaikan sambutan. Suasana pun terlihat santai dan akrab.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun sempat menyinggung mengenai kunjungan kerja ke London ketika dia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun kini hal itu dia serahkan kepada Ahok yang sekarang menjadi orang nomor satu se-Jakarta itu.

"Saya berjanji pas jadi gubernur DKI untuk berkunjung ke London. Belajar mengenai subway, jembatan dan transportasi umum," kata Jokowi di Bundaran HI.

Boris pun juga sempat mengutarakan pendapatnya dalam acara yang berlangsung singkat itu. Dia menganggap kegiatan CFD sangat bagus dan akan menerapkannya di London.

"Saya juga akan mengadopsi car free day di London," kata Boris.

Tak lama kemudian, ketiganya segera mengambil sepeda masing-masing dan mengayuhnya menuju ke arah Istana Negara. Tampak ketiganya bersepeda beriringan. Boris yang tampak santai dengan kaos putih bertuliskan 'London is Great' itu tampak diapit Jokowi dan Ahok. Ketiganya tampak berbincang santai sembari terus menggowes sepedanya.



Di Hadapan Boris, Ahok Girang Saat Jokowi Singgung Kunker ke London

Yudhistira/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung rencana kunjungan kerja (kunker) ke London saat dirinya masih menjabat sebagai gubernur DKI. Hal itu membuat Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) girang dihadapan Wali Kota London Boris Johnson.

"Saya berjanji pas jadi gubernur DKI untuk berkunjung ke London. Belajar mengenai subway, jembatan dan transportasi umum," kata Jokowi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Kata-kata Jokowi itu sudah membuat Ahok tersenyum dan Boris pun menyimak. Namun lanjutan kalimat Jokowi-lah yang mampu membuat Ahok meloncat kegirangan.

"Tapi sekarang itu urusannya Pak Ahok," ucap Jokowi.

"Asyik, (bakal) ke London," ujar Ahok spontan merespon.

Ketiga tokoh ini tengah menikmati car free day dengan bersepeda di tengah kerumunan warga Jakarta dan sekitarnya. Mereka kini bersepeda menuju Istana Merdeka.

Gaya Menteri Rini Tanam Pohon: Berlutut dan Aduk Tanah Tanpa Sarung Tangan

//images.detik.com/content/2014/11/30/4/rinitamanpohon.jpg
Jakarta -Menteri BUMN Rini Soemarno pagi ini melakukan penanaman pohon bersama para direksi BUMN di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur. Rini mengenakan baju berwarna putih dan bercelana jins lengkap dengan sepatu olahraga.

Rini tampak sigap menanam pohon rasamala. Dia pun berjongkok dengan posisi lutut yang menyentuh tanah. Tanpa mengenakan sarung tangan, Rini mengaduk-aduk tanah dan pupuk yang berada di sekitar pohon.

"Semoga tumbuh besar," kata Rini sembari menyiram pohon yang telah ditanam di KBT, Jakarta, Minggu (30/11/2014).

Rini melanjutkan kegiatannya dengan melihat hasil karya direksi BUMN lainnya. Ia juga mengikuti sesi berfoto bersama dengan direksi tersebut.

"Yang dilakukan oleh keluarga BUMN, saya selalu katakan bahwa BUMN adalah agenda pembangunan Indonesia. BUMN menanam pohon tentunya saya harapkan tidak hari ini saja. Saya harapkan keluarga BUMN melakukan penghijauan dan di seluruh di pelosok Indonesia," tutur Rini dalam sambutannya.

BUMN, lanjut Rini, bisa diibaratkan seperti keluarga besar yang anggota ada di seluruh Indonesia. "Harusnya BUMN melakukan hal serupa untuk menghijaukan dan memperbaiki lingkungan kita," sebutnya.

Tahap awal, ada 800 pohon yang ditanam. Sisanya akan dilanjutkan oleh Perum Perhutani. Ditargetkan menjelang akhir tahun ada 3.000 pohon yang tertanam.

(mkl/hds) 

Jokowi Saksikan Ahok Terima 12 Sepeda dari Wali Kota London

Yudhistira/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pemberian 12 sepeda dari Wali Kota London Boris Johnson kepada Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok). Simbolisasi pemberian ini ada satu unit sepeda berwarna putih dengan tulisan 'Sport is Great'.

Boris dalam memberikan sepeda tersebut sempat mengutarakan kesannya berkunjung ke Indonesia, khususnya Jakarta, kepada Ahok. Sepeda-sepeda itu kemudian akan dipercayakan kepada pengelola Taman Monas.

"Saya sangat terkesan berkunjung ke negara Anda (Ahok). Di Car Free Day ini, sepeda ini saya serahkan kepada Anda," kata Boris di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Boris sempat mengutarakan pandangannya soal sosok Jokowi dalam acara ini. "Indonesia boleh bangga punya presiden seperti Jokowi," ujar Boris.

Setelah prosesi penyerahan sepeda-sepeda dari Kedutaan Besar Inggris tersebut, ketiga tokoh ini langsung menggowes sepedanya ke Istana Merdeka. Mereka meninggalkan Bundaran HI sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun sebelum berangkat, rambut Jokowi yang acak-acakan sempat diminta untuk dirapikan oleh para pekerja media. "Iya nih, habis sepedaan, kena angin jadi rambutnya jingkrak begini," kata Jokowi sambil merapikan rambutnya dan disusul oleh tawa Ahok bersama Boris.

Jelang Munas, Ical Berkicau Soal Presidium Penyelamat Partai dan Yorrys

Jakarta - Partai Golkar akan menggelar Munas IX di Bali pada malam nanti. Menjelang Munas itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyempatkan untuk berkicau soal para tokoh Presidium Penyelamat Partai Golkar dan mantan Ketua Umum AMPG Yorrys Raweyai.

Kicauan itu dituangkan Ical melalui akun Twitter-nya, @aburizalbakrie, Minggu (30/11/2014) pukul 08.15 WIB. Setidaknya ia membagi unek-uneknya soal situasi dan kondisi Partai Golkar menjelang Munas menjadi 18 kicauan.

Hal pertama yang ia singgung adalah pelaksanaan Munas di tahun 2014, yang menurutnya telah sesuai keputusan Rapimnas di Yogyakarta 17 November 2014 lalu. Kemudian ia juga menyinggung Agung Laksono dan para tokoh Golkar yang membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar pasca kericuhan dalam rapat pleno awal pekan ini.

Setelah itu Ical membantah pandangan yang menyebutkan dirinya terlalu ambisius untuk menjadi ketua umum lagi. Yang terakhir adalah mengenai ketua umum AMPG, dan Ical menyinggung peristiwa kericuhan di kantor DPP Golkar antara massa AMPG pro Yorrys dengan massa AMPG Ahmad Doli Kurnia.

Berikut isi lengkap kultwit Ical:

1. Banyak tuduhan yang dialamatkan pada sy terkait Munas @Golkar5. Baik melalui berita maupun mention ke akun sy ini. Berikut jawaban sy:
2. Keputusan penyelenggaraan Munas dr Januari 2015 jd 30 Nov 2014 adalah keputusan Rapimnas di Yogya(17-11-2014).Bkn keputusan sy pribadi.
3. Sbg ketum sy sudah sampaikan di Rapimnas bahwa Pleno DPP memutuskan Munas Januari 2015.Tp Pleno Rapimnas punya pandangan berbeda.
4. Rapimnas putuskan Munas dipercepat dg alasan agenda besar nasional(Pileg,Pilpres,Pembentukan Pimpinan MPR-DPR&Pemb.Kabinet) sdh selesai
5. Karena itu Rapimnas berpandangan tidak ada alasan lagi untuk menunda Munas.
6. Para tokoh @Golkar5 yang kini mengatasnamakan diri sebagai Presidium Penyelamat Partai (Agung,Priyo,dll.) juga hadir dalam Rapimnas.
7. Mereka saat itu juga tidak pernah menyatakan tidak setuju.
8. Stlh Rapimnas Yogya,dlm Rapat pleno DPP, Agung Laksono sbg waketum ajak sy langgar keptsn Rapimnas&ttp selenggarakan Munas Januari 2015
9. Sy nyatakan tdk bisa.Sbg kader @Golkar5 yg loyal&taat pd organisasi,tdk ada kata lain selain tunduk dan patuh pada keputusan Rapimnas.
10. Sebab dalam hirarki organisasi @Golkar5, Rapimnas adalah institusi tertinggi di bawah Munas.
11. Jgn lupa,mereka yg skrg bersikeras agar Munas diselenggarakan Januari 2015 adalah mereka yg sebelumnya ngotot minta Munas tahun 2014.
12. Lalu soal tuduhan sy berambisi jd ketum dg menghalalkan segala cara, atau mengubah aturan agar menguntungkan sy, itu tdk benar.
13. Sy tdk pernah ajukan diri/kampanye jd Ketum lg.Tp semua DPD I & lbh dr 3/4 DPD II,jg 7 dr10 ormas/sayap minta sy kembali pimpin @Golkar5
14. Tentang Yoris yg berniat perbaiki @Golkar5 saya sambut positif, namun harus dilakukan dalam koridor dan tatacara partai.
15. yakni sesuai dengan AD/ART dan dilakukan melalui adu argumentasi intelektual, bukan adu kekuatan fisik atau dengan kekerasan.
16. Perlu diketahui jg bahw Yoris bukanlah fungsionaris DPP, krn itu dia tidak berhak masuk dan mengikuti sidang pleno DPP.
17. Yoris jg klaim bawa massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Pdhl dia bukan lg ketum AMPG. Sebab ketum saat ini adalah @ahmadolikurnia
18. Demikian jawaban/penjelasan saya. Semoga bisa memberikan informasi yg sebenarnya mengenai isu terkait Munas @Golkar5

Ahok: Kalau potong satu dua pohon ributnya minta ampun

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku dilematis menghadapi pohon tumbang yang terjadi di penjuru ibu kota saat musim hujan melanda Ibu Kota. Apalagi, Ahok ini harus berhadapan dengan aktivis pohon jika menyisir pepohonan tua.

Meski begitu, Ahok mengaku sudah memerintahkan Dinas Pertamanan untuk menyisir dahan-dahan yang berpotensi membahayakan pengendara. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui pepohonan yang ditanam di Jakarta memang tidak kuat menahan angin kencang.

"Soal pohon tumbang ini agak sedikit dilematis, kita minta sisir dahan-dahan yang mungkin patah, tapi tumbangnya ini ada yang akarnya kecabut, pohonnya kebelah, itu pohon yang ditanam di DKI itu asal cepat tumbuh bukan pohon kuat. Kalau mau semua gantiin, nanti penggiat pohon ribut lagi sama kita," keluh Ahok di LP Salemba, Jakarta Sabtu (29/11).

Ahok menambahkan, sikap yang dilakukan penggiat pohon bisa melebihi firman Tuhan dengan melarang pihak lain untuk memotong pohon yang dianggap dapat membahayakan orang lain. Namun, jika dia tetap nekat, tidak menutup kemungkinan dirinya menerima banyak hujatan.

"Saya setuju enggak boleh potong pohon saya setuju, tapi kalau pohon rugikan manusia dipotong enggak? Yang penting pohonnya bertambah, jadi inti subtansi pohon bertambah enggak dibicarakan, potong satu dua pohon ributnya minta ampun, udah kayak mbahnya aja itu pohon. Ini lucu," pungkasnya.

Ahok ikut geram terima broadcast bayi Abbi ditolak belasan RS

Ahok ikut geram terima broadcast bayi Abbi ditolak belasan RS
Ahok dan Dubes Indonesia untuk Italia. ©2014 Merdeka.com/Faqih
Merdeka.com - Broadcast message yang menyampaikan bahwa ada seorang anak usia 2 tahun yang menderita penyumbatan pencernaan dan membutuhkan biaya besar untuk operasi bedah. Namun, setelah dibawa ke beberapa rumah sakit anak yang bernama Abbiyasa Rizal Ahnaf ditolak dengan berbagai alasan.

Padahal, bayi tersebut merupakan salah satu pemegang kartu BPJS yang semestinya menjadi penolong, namun tidak berfungsi dengan baik. Hingga akhirnya, bayi malang ini meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RS Tarakan, Jakarta.

Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun ikut geram dengan broadcast tersebut. Sebab, dia pun mendapatkan pesan yang sama beberapa hari yang lalu.

"Itu udah ada broadcast, (pengirimnya) udah minta maaf sama saya," kata Ahok di rumah dinas, Taman Suropati Menteng, Jakarta, Sabtu (29/11).

Menurutnya broadcast itu bagus, namun sangat bahaya karena bukan kasus yang baru. Apalagi, pesan yang tertuang dalam broadcast tersebut sering diulang-ulang. Ahok pun langsung menghubungi pihak BPJS untuk mengetahui kebenarannya.

"Selalu aja kalimatnya seperti ini tau ga, silahkan bisa bantu share agar info ini ke pihak yang berwenang dan bertanggungjawab terima kasih. Ngoceh seperti ini (nunjuk ke BC nya) bilang Rp 30 juta segala macem," katanya dengan nada geram.

Ahok mengatakan dia pun sudah memarahi orang yang mengirim pesan-pesan seperti itu. Karena hal ini bukan kali pertama mendapat pesan tersebut.

"Saya sudah cek ke Bu Bin, saya bilang jangan kirim kirim kaya gini deh, ngomongnya kok gitu," katanya.

Ahok pun mengatakan sms tersebut sudah empat hari beredar. Dan hari ini pun masih terus beredar.

"Sms sudah beredar sedemikian rupa sampai dengan hari ini, saya sudah protes ke orangtuanya," kata Ahok.

Ini kata Ahok soal ancaman PDIP jika tak pilih Boy Sadikin

Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmdad Basarah mengancam akan menarik dukungan politik kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dukungan itu ditarik bilamana Boy Sadikin tidak dipilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

Menanggapi ancaman itu, Ahok menilai, ucapan Basarah tidak mewakili pandangan partai. Sebab pernyataan tersebut tidak disampaikan oleh kader PDI Perjuangan lainnya. Sedangkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum menyampaikan pandangannya.

"Kan cuman dia (Ahmad Basarah) yang bilang. Kok ngancam-ngancam yah?" ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/11).

Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) mengancam Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bila tidak mengakomodir usulan Boy Sadikin sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan Wasekjen PDIP Achmad Basarah kepada wartawan.

"Kalau sampai Ahok tidak mengakomodir Boy sebagai Wagub, dia bukan hanya mengecewakan keluarga besar PDIP. Dia juga akan menimbulkan masalah politik yang serius dengan Fraksi PDIP di DKI Jakarta," kata Basarah saat dihubungi wartawan, Jumat (28/11).

Menurut Basarah, PDIP telah mengusulkan putra mendiang mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin itu untuk mendampingi Ahok hingga tahun 2017. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Ahok dan selanjutnya bakal diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.

Bahkan, tegas Basarah, PDIP tak segan-segan akan mencabut dukungan politik terhadap Ahok bila mengesampingkan usulan tersebut. "Tidak menutup kemungkinan dukungan politik kepada Ahok di DPRD DKI Jakarta akan kami cabut," ancamnya.