Friday, October 10, 2014

Polda Terima Surat dari Ahok soal FPI

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya telah menerima surat dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada pukul 11.00 WIB. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, surat yang dikirim Ahok berkaitan dengan persoalan demo Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini. 

"Ya memang tadi baru saja pukul 11.00 ada surat masuk dari Pemprov DKI Jakarta yang ditandatangani Pak Ahok," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/10/2014). 

Rikwanto mengatakan, dalam surat itu, Ahok meminta tolong kepada polisi untuk mengusut dalang dari demo-demo FPI yang terjadi beberapa kali, baik di Balaikota maupun Gedung DPRD DKI Jakarta.

Ahok juga meminta polisi untuk mencari tahu latar belakang dari unjuk rasa yang ricuh tersebut. Rikwanto mengatakan, polisi pasti akan menyelidiki hal tersebut walau tanpa diminta oleh wakil gubernur.

Saat ini, polisi masih menyelidiki dugaan soal dalang unjuk rasa. Selain itu, polisi juga masih mencari tahu latar belakang unjuk rasa mereka seperti bagaimana massa dari luar Jakarta dapat berkumpul untuk ikut unjuk rasa, atau mengenai kejelasan senjata-senjata, seperti batu dan tongkat, yang sengaja dibawa oleh FPI.

"Polda Metro sendiri tanpa diminta pasti lakukan penyidikan dan penyelidikan," ujar Rikwanto. Sebelumnya, FPI sempat beberapa kali mengadakan aksi unjuk rasa "Tolak Ahok" di DPRD DKI Jakarta. 

Pada unjuk rasa terakhir, demo berlangsung ricuh. Dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh pada Jumat lalu, 16 polisi terluka, termasuk Kepala Polsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Putera Sadana. 

Atas peristiwa itu, polisi sudah menahan 16 anggota FPI dan 2 koordinator unjuk rasa, yaitu Novel Bamu'min dan Shahab Anggawi. Polisi sebenarnya menangkap 20 anggota FPI, tetapi kemudian melepaskan empat di antaranya karena mereka masih di bawah umur.

No comments:

Post a Comment