Friday, October 10, 2014

'Jokowi Perlu Panggil Kembali Sri Mulyani'

//images.detik.com/content/2014/10/10/4/ani1.jpgSri Mulyani Indrawati, Direktur Pelaksana Bank Dunia
Jakarta -Kondisi pasar keuangan Indonesia saat ini tengah merosot. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kompak melemah belakangan ini.

Menurut A Tony Prasetiantono, pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada, pelaku pasar kini menunggu kepastian kabinet pemerintahan baru pimpinan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira pasar sangat berharap kabinet profesional. Sri Mulyani (Direktur Pelaksana Bank Dunia) perlu dipanggil kembali. Saya dengar Pak Jokowi sudah menelepon Bu Sri Mulyani, tapi hasilnya apa saya enggak tahu. Ini bocoran," ungkap Tony di acara BCA Indonesia Knowledge Forum 2014 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Ketika kalangan profesional yang kompeten ada di kabinet, lanjut Tony, investor akan memberikan respons positif. "Kalau Pak Jokowi bisa mengumpulkan orang-orang yang punya integritas tinggi, saya kira pasar akan positif," ujarnya.

Investor, tambah Tony, bahkan akan menilai kinerja pemerintahan Jokowi selama 100 hari pertama. Oleh karena itu, komposisi kabinet harus benar-benar menjadi perhatian.

"Pasar akan menilai 100 hari, 3 bulan pertama itu kan sudah kelihatan kabinetnya bekerja keras atau hanya titipan orang-orang partai. Makanya Pak Jokowi harus hati-hati menyusun kabinetnya," tegas Tony.

Dia juga menyarankan agar Jokowi tidak memberikan mobil baru kepada para menterinya. Ini bisa menjadi salah satu indikator ketulusan dan integritas.

"Saya kira start dengan tidak beli mobil baru itu sudah bagus. Itu mencerminkan bahwa orang-orang yang ada di menteri itu bukan orang-orang yang punya pamrih. Memang pekerja keras, tulus, dan punya integritas," tutur Tony.

No comments:

Post a Comment