Friday, October 24, 2014

Jokowi: Disangka Sopir, Dibiarkan Kehujanan

Jokowi: Disangka Sopir, Dibiarkan KehujananJoko Widodo (CNN Indonesia/Armenia Resty)
JakartaCNN Indonesia -- Hari hujan. Seorang lelaki kurus turun dari mobil dan berlari-lari mencari tempat berteduh. Ia basah kuyup. Rekannya yang keluar dari mobil yang sama, disambut banyak orang dan dipayungi. Lelaki kurus itu adalah Jokowi.

Teman Jokowi yang beruntung terhindar dari basah itu adalah Herry Varia Deriza, tim sukses Jokowi di Pilkada Solo 2005. Saat itu ia mengantarkan Jokowi meresmikan bazar yang digelar Karang Taruna di Solo. Namun orang salah sangka, mengira Herry sebagai Jokowi.

Ketika hendak mencalonkan diri sebagai wali kota Solo, wajah Jokowi tak banyak dikenal orang meski ia pengusaha mebel sukses di daerah itu. Jokowi pun harus bersusah-payah mencari cara agar masyarakat mengingatnya.

“Saat hendak meresmikan bazar, Mas Joko mengajak saya. Karena saya tidak bisa menyetir, yang pegang setir dia. Lalu waktu Mas Joko keluar dari bangku kemudi, orang-orang mengira dia sopir. Dia dibiarkan kehujanan,” cerita Herry dengan geli kepada CNN Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10).

Apalagi badan Herry lebih kekar daripada Jokowi. “Mas Joko dari dulu ceking. Sementara perawakan saya besar, gemuk. Jadi mungkin dalam bayangan orang lebih cocok sebagai pejabat,” ujarnya terbahak.

Otomatis ketika Herry membuka pintu mobil sebelah kiri, orang-orang mengerubutinya. “Mereka bertanya, 'Pak Jokowi?' Saya jawab, 'Iya, saya dengan Pak Jokowi.' Saya langsung dipayungi. Rupanya mereka tak mendengar jelas ucapan saya di tengah deras hujan. Cuma terdengar kata 'Iya',” kata Herry, tertawa lagi.

Kejadian seperti itu tak hanya sekali terjadi, melainkan berulang kali. Hal lain yang diingat Herry di masa awal sosialisasi Jokowi kepada masyarakat Solo adalah salam kenal Jokowi yang 'kering.'

Tiap kali PDIP mengadakan acara di berbagai kelurahan, Jokowi selalu membuka perkenalannya dengan ucapan yang sama. “Perkenalkan, nama saya Jokowi. Anak saya tiga, istri saya satu,” ujar Herry menirukan ucapan Jokowi.

Meski membosankan, warga Solo lama-lama menjadi amat hafal dengan gaya 'garing' Jokowi itu. “Dia memang tidak biasa bicara banyak karena latar belakangnya pengusaha, bukan politikus. Tapi dia pintar melobi karena sering berhubungan dengan pengusaha di luar negeri untuk mengekspor mebel,” kata Herry.

Di mata Herry, Jokowi adalah sosok yang cerdas dan percaya diri. Herry meminta Jokowi selalu menjadi diri sendiri meski telah menjadi seorang presiden. “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberi sebelum masyarakat meminta,” kata Herry mengulangi ucapan Jokowi yang dilontarkan tahun 2005. Kini ia berharap Jokowi memegang teguh ucapan tersebut.
(agk)

No comments:

Post a Comment