Foto: Arifin Panigoro (Rista-detikFinance)
Jakarta -Masih banyak orang percaya Indonesia merupakan negara kaya minyak, sehingga sudah sepantasnya harga BBM disubsidi sehingga murah. Omong kosong Indonesia kaya minyak.
"Sampai sekarang ini atau hampir 30 tahun terakhir, kuatnya persepsi masyarakat luas, bahwa merasa Indonesia itu negara kaya-raya minyak. Itu menipu diri sendiri, kita dininabobokan oleh persepsi tersebut, padahal itu omong kosong. Omong kosong kalau kita negeri kaya minyak," tegas Pemilik Medco Group Arifin Panigoro pada pidatonya di depan Wisudawan Universitas Paramadina, di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Arifin mengatakan, berdasarkan data BP Statistical Review 2013, cadangan minyak Indonesia di 2012 hanya 3,7 miliar barel minyak, atau hanya 0,2% dari cadangan minyak dunia. Dengan produksi minyak saat ini 321 juta barel per tahun, minyak Indonesia habis dalam 11 tahun lagi, bila tidak ada penemuan cadangan minyak baru.
"Di 2004 Indonesia juga sudah menjadi net-importer minyak, dan dikeluarkan dari keanggotaanya di OPEC (asosisi produsen minyak terbesar), dan setiap harinya Indonesia harus impor BBM dengan menghabiskan US$ 150 juta," ungkapnya.
Jumlah cadangan dan produksi minyak Indonesia tidak cukup, untuk memenuhi kebutuhan 235 juta jiwa penduduk. Coba bandingkan dengan Arab Saudi yang penduduknya hanya 27,9 juta jiwa, dan memiliki cadangan minyak 63 kali lipat dari cadangan minyak Indonesia.
"Bahkan dengan Brunei Darussalam saja cadangan minyak Indonesia kalah jauh," tutupnya.
"Sampai sekarang ini atau hampir 30 tahun terakhir, kuatnya persepsi masyarakat luas, bahwa merasa Indonesia itu negara kaya-raya minyak. Itu menipu diri sendiri, kita dininabobokan oleh persepsi tersebut, padahal itu omong kosong. Omong kosong kalau kita negeri kaya minyak," tegas Pemilik Medco Group Arifin Panigoro pada pidatonya di depan Wisudawan Universitas Paramadina, di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Arifin mengatakan, berdasarkan data BP Statistical Review 2013, cadangan minyak Indonesia di 2012 hanya 3,7 miliar barel minyak, atau hanya 0,2% dari cadangan minyak dunia. Dengan produksi minyak saat ini 321 juta barel per tahun, minyak Indonesia habis dalam 11 tahun lagi, bila tidak ada penemuan cadangan minyak baru.
"Di 2004 Indonesia juga sudah menjadi net-importer minyak, dan dikeluarkan dari keanggotaanya di OPEC (asosisi produsen minyak terbesar), dan setiap harinya Indonesia harus impor BBM dengan menghabiskan US$ 150 juta," ungkapnya.
Jumlah cadangan dan produksi minyak Indonesia tidak cukup, untuk memenuhi kebutuhan 235 juta jiwa penduduk. Coba bandingkan dengan Arab Saudi yang penduduknya hanya 27,9 juta jiwa, dan memiliki cadangan minyak 63 kali lipat dari cadangan minyak Indonesia.
"Bahkan dengan Brunei Darussalam saja cadangan minyak Indonesia kalah jauh," tutupnya.
No comments:
Post a Comment