Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI, di Gedung MPR/DPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014). Dalam sidang bersama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan pidato kenegaraan untuk terakhir kalinya dan dilanjutkan dengan Rancangan Undang-Undangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 disertai nota keuangan pada rapat paripurna pembukaan masa sidang I DPR untuk tahun sidang 2014 pada sore harinya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf atas segala kesalahan yang terjadi selama dua periode kepemimpinannya. Ia menyatakan, kesalahan pasti tak luput terjadi meskipun ia selalu ingin berbuat yang terbaik bagi negeri ini.
"Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan tersebut, meskipun saya ingin selalu berbuat yang terbaik. Sebab, saya manusia biasa," kata Presiden Yudhoyono saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-69 Indonesia di Kompleks Gedung DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Presiden mengatakan, dalam 10 tahun terakhir ini, dia mencoba mendedikasikan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia, terlepas dari berbagai cobaan, krisis, dan tantangan yang dialaminya.
"Tidak pernah ada satu menit pun saya merasa pesimis terhadap masa depan Indonesia, dan tidak pernah satu menit pun saya merasa tergoda untuk melanggar sumpah jabatan dan amanah rakyat kepada saya," ujar dia.
"Tanggung jawab saya pada akhirnya bukanlah kepada partai politik, bukan kepada parlemen atau pemerintah dan suatu kelompok, melainkan kepada republik, yaitu kepada rakyat Indonesia yang memberikan kepercayaan dan mandat," lanjut dia.
Ia juga menyampaikan, ini adalah pidato terakhirnya sebagai presiden di hadapan parlemen.
"Di mimbar yang mulia ini, dengan seribu perasaan yang sulit saya lukiskan sudah dapat dipastikan, inilah terakhir kalinya saya berpidato di tempat yang terhormat sebagai Presiden RI. Meskipun ini adalah pidato yang kesepuluh atau yang terakhir, perasaan saya sebenarnya sama dengan sewaktu pertama kali berdiri di sini tahun 2005, yaitu penuh semangat, berbuat yang terbaik, dan memberi segalanya kepada bangsa dan negara," kata Presiden.
No comments:
Post a Comment