Sunday, August 3, 2014

Pembunuh SPG Dibekuk saat Berobat di RS, Ini Dia Orangnya

Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Hanya terpaut beberapa jam setelah peristiwa pembunuhan SPG di Kampung Batik Tengah Semarang, Unit Reskrim Polsek Gayamsari berhasil membekuk pelakunya saat mengobati luka di RSUD Ketileng Semarang.

Pelaku bernama Dedek Syahrial (23) warga asal Pematang Siantar, Sumatera Utara yang bekerja sebagai sales produk herbal. Kapolsek Gayamsari, Kompol Juara Silalahi mengatakan pihaknya menerima laporan ada seorang laki-laki bersimbah darah yang berobat di RSUD Ketileng Semarang dengan alasan baru saja berkelahi di daerah Johar atau tidak jauh dari lokasi pembunuhan.

"Informasi dari rumah sakit ada laki-laki berdarah dan baju juga berlumuran darah. Dicek satpam sana, katanya habis berkelahi di Johar," kata Juara kepada detikcom di Mapolsek Gayamsari Semarang, Minggu (3/8/2014).

Polisi menelusuri perusahaan obat herbal tempat Dedek bekerja. Dugaan kuat pelaku pembunuhan SPG bernama Fatma Sari Wijaya (18) itu kemudian tertuju kepada Dedek. Saat penangkapan, Dedek terpaksa menerima timah panas petugas di kaki kiri karena berusaha kabur.

"Kami Polsek Gayamsari mengamankan seorang laki-laki berinisial DS yang kami duga baru saja melakukan pembunuhan di Rejomulyo," tandas Kapolsek.

Diketahui, korban, Fatma ditemukan tewas bersimbah darah oleh ibunya, Oeik Hok Jhon (52) di dalam kamar dengan luka tusuk di leher sekitar pukul 14.00. Hingga saat ini pelaku berkaos kuning itu masih diperiksa di Mapolsek Gayamsari Semarang.

Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Seorang remaja putri di Semarang ditemukan tewas di kamar rumahnya dengan luka lubang di leher dan luka pukulan di kepala. Korban bernama Fatma Sari Wijaya (18) itu pertama kali ditemukan oleh ibunya, Oeik Hok Jhon (52).

Korban ditemukan sekitar pukul 14.00 saat ibunya pulang kerja. Betapa kagetnya Hok melihat banyak darah saat memasuki rumah di Kampung Batik Tengah nomor 489 kelurahan Rejomulyo Semarang. Kemudian ketika melihat putrinya di kamar, ternyata Fatma sudah bersimbah darah dengan luka di wajah dan leher.

"Saya buka pintu rumah banyak darah, setelah saya lihat kamar anak saya, posisinya sudah terlentang dan ada luka di leher," kata Hok di lokasi kejadian, Minggu (3/8/2014).

Dalam kondisi panik, Hok berlari mengambil air dan membasuhkan ke muka anaknya yang penuh darah. Setelah tahu kondisi anaknya yang tidak bernyawa, Hok keluar meminta bantuan tetangga.

"Saya tidak tega melihat anak saya dengan kondisi seperti itu," pungkas Hok.

Warga berkumpul dan tidak lama kemudian petugas polsek Gayamsari Semarang datang. Olah TKP langsung dilakukan dan lokasi diberi garis polisi. Saat ini, jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.

Hok dan Fatma hanya tinggal berdua di rumah. Hok bekerja sebagai pramusaji, sedangkan Fatma yang baru lulus SMA itu bekerja sebagai SPG pameran di mal.

Fatma Sari Wijaya (Foto: Repro Keluarga/Angling AP-detikcom)
Semarang - Fatma Sari Wijaya (18) yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) ditemukan tewas mengenaskan. Tubuhnya bersimbah darah. Wajah dan lehernya terluka. 

Tetangga korban di Kampung Batik Tengah nomor 489 Kelurahan Rejomulyo Semarang, sama sekali tidak menyangka kejadian sadis tersebut. Mereka mengaku tidak melihat orang atau tamu mencurigakan.

"Tidak menyangka karena tidak ada yang mencurigakan. Tadi juga tidak lihat ada orang yang datang," ujar tetangga korban, Lilik Susilowati, Minggu (3/8/2014). 

Jenazah korban ditemukan ibunya, Oeik Hok Jhon (52). Oeik yang baru pulang kerja sekitar pukul 14.00 WIB, kaget melihat darah berceceran di rumahnya. Ia shock begitu melihat anaknya bersimbah darah di kamar.

Hok minta bantuan tetangga. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi. Jajaran Polsek Gayamsari Semarang menggelar olah TKP dan membawa jenazah ke RS Bhayangkara Semarang. 

Hok dan korban merupakan warga baru di kawasan tersebut dan hanya tinggal berdua. Ibu dan anak ini baru 3 bulan menempati rumah kontrakan. Hok bekerja sebagai pramusaji, sedangkan Fatma yang baru lulus SMA itu berprofesi sebagai SPG pameran di mal. Saat ditemukan tewas pun Fatma masih mengenakan seragam SPG-nya.

No comments:

Post a Comment