Kereta gantung ke Genting Highland (Getty Images)
Jakarta - Dari sekian banyak usulan solusi untuk mengatasi kemacetan di Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang paling memungkinkan dibuat dalam waktu dekat adalah membuat kereta gantung. Namun berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya?
Direktur Utama PT Aditya Dharmaputra Persada, Sandjaya Susilo, sebagai kontraktor untuk pembangunan proyek kereta gantung Bandung SkyBridge (BSB) di Bandung, menyebutkan kisaran angka pembuatan kereta gantung. Biasanya, untuk pembangunan trek per kilometernya bisa menghabiskan anggaran hingga 6-8 juta euro.
"Itu dengan asumsi seperti proyek di Bandung dengan sistem monocable," kata Sandjaya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/8/2014).
Ada sejumlah keuntungan yang bisa didapat lewat kereta gantung. Pertama, kapasitas angkutnya cukup besar, per jam rata-rata bisa membawa 3.600 orang. Pembangunannya tidak memakan area terlalu banyak. Lalu lebih ramah lingkungan.
"Ini tidak mengeluarkan emisi gas. Pembebasan lahan pun sangat irit, dari tiang ke tiang lainnya sekitar 500 meter," tambahnya.
Meski secara bisnis tidak terlalu menguntungkan, namun kereta gantung jelas bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Tarifnya pun tidak akan terlalu mahal dan diyakini bisa terjangkau publik.
"Kalau di Bandung sekitar Rp 5-20 ribu tarifnya. Kalau di Puncak, harusnya lebih mahal. Bisa dibagi dua tarifnya, hari biasa lebih murah, hari libur naik," urainya.
Kemacetan di Puncak terjadi hampir tiap pekan, bahkan pada hari biasa pun kerap padat. Sejumlah pembaca detikcom pun memberi masukan, mulai dari pembangunan kereta gantung, meniadakan pasar di sepanjang jalur, hingga mencari lokasi wisata alternatif.
Tokoh-tokoh yang memegang kekuasaan di Jabar pun sudah bersuara, bahkan termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Anda punya opini soal solusi macet di Puncak? Silakan kirim ke redaksi@detik.com.
No comments:
Post a Comment