Friday, August 1, 2014

2 Pendemo Bayaran Mengaku Belum Terima Duit 80 Ribu dari Faizal Assegaf Cs

Jakarta, tribunrakyat.com – Pasca pembubaran paksa oleh aparat Kepolisian terhadap aksi unjuk rasa aktivis Progres ’98 di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena tak kantongi izin aksinya. Ada pemandangan mengejutkan dengan pengakuan dua orang demonstran yang ketinggalan rombongannya.
Yakni atas nama Asep (23) dan Rivaldi (24). Keduanya, terlihat linglung dan resah, serta mengaku sebagai massa bayaran aktivis Progres 98. Mereka mengakui dibayar sebesar Rp 80 ribu untuk mengikuti aksi yang dikomandoi oleh Faizal Assegaf itu.
“Kita dibayar Rp 80 ribu. Duitnya belum diterima,” kata Asep dan Rivaldi di depan kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta (Rabu, 30/7).
Menurut Asep, dia dan puluhan kawan-kawannya sejak siang tadi dikoordinir oleh seorang bernama Ijul. Adapun, Ijul diketahui merupakan biro demonstran yang kerap dipakai untuk melakukan unjuk rasa di berbagai tempat di Jakarta.
“Saya dan teman-teman dikoordinir Ijul siang tadi di Tugu Proklamasi,” terang Asep yang berdomisili di Kramat Sawah, Jakarta Pusat itu. Sementara, Rivaldi mengaku pasrah lantaran belum menerima uang untuk mengikuti unjuk rasa seperti yang dijanjikan.
“Saya tidak tahu, uangnya juga tidak tahu. Cuma ikut saja,” tegasnya.
Asep dan Rivaldi akhirnya meninggalkan kantor KPK dengan modal uang Rp 50 ribu pemberian seorang petugas kepolisian yang merasa iba.
Untuk diketahui, aktivis Progres 98 dalam aksinya mendesak pihak komisioner KPK untuk bersikap terbuka dan transparan guna menjelaskan kepada publik tentang perkembangan penindak lanjutan beberapa kasus yakni (3 Rek gratifikasi Jokowi, Korupsi 12,4 APBD Solo saat Jokowi menjabat Walikota, kasus trans Jakarta Jokowi senilai 1,5 Triliun, Rekening Jokowi di luar negeri senilai US$ 8 Juta, dan Kasus Megawati dalam skandal Release and Discharge BLBI).
“Kami memastikan penuntasan kasus yang diadukan namun sampai saat ini tidak ditangani secara serius oleh KPK,” ujar Faizal. (Yns) (951)

No comments:

Post a Comment