Friday, January 20, 2017

Taufik geram Disdukcapil tertutup soal daftar suket di Pilgub

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) tidak pernah mau terbuka untuk mengungkap daftar pemilih yang menggunakan surat keterangan (Suket) dalam Pilgub DKI nanti. Taufik pun menuding Disdukcapil tak membantu demokrasi.

"Disdukcapil tak pernah terbuka, karena kita minta by name by adress maka akan kita tuntut, karena mereka telah membantu demokrasi yang tak baik," kata Taufik dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bedah tuntas suket dalam Pilgub DKI Jakarta', di bilangan Cikini, Jakarta, Jumat (20/1).

Politisi Gerindra ini juga meminta Disdukcapil membatalkan suket jika pihaknya belum juga mengungkap secara rinci total pemilih yang menggunakan suket tiga hari sebelum pencoblosan. Apa lagi, Bawaslu dan KPU DKI Jakarta belum satu pemikiran terkait suket tersebut.

"Ini jangan-jangan bisa melebihi surat cadangan, kalau ada pemakai suket 100 ribu itu sangat tidak masuk akal, suket ini berbahaya," ujarnya.

Taufik juga mengancam bakal menuntut Disdukcapil jika H-5 pencoblosan, pihaknya belum juga mengeluarkan daftar penerima suket. Tuntutan itu disampaikan Taufik karena suket dinilai syarat kecurangan.

"Kalau H-5 Disdukcapil tidak mengeluarkan daftar penerima suket maka akan kita tuntut. Karena ini syarat dengan kekotoran," ucap Taufik.

Bahkan, dia mengklaim punya pengalaman pahit terkait suket tersebut. Oleh karenanya, dia meminta dengan tegas agar Disdukcapil terbuka soal daftar penerima suket.

"Saya punya pengalaman Disdukcapil DKI selalu tidak akurat, yakni saat pileg lalu, kita minta Disdukcapil dengan segera mengeluarkan daftar penerima suket, ketika bapak memanipulasi jumlah penduduk maka dia korupsi ketidak terbukaan informasi," pungkas Taufik.

No comments:

Post a Comment