Thursday, January 26, 2017

Gusur untuk normalisasi sungai jadi senjata lawan, ini kata Ahok

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan terus melanjutkan program normalisasi sungai.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, normalisasi dengan memasang shet pile sebenarnya bukan hanya untuk antisipasi banjir. Sebab tanah yang notabenenya labil akan membuat warga yang tinggal di bantaran sungai terancam nyawanya.

"Kalau itu batu cadas, saya akan bikin dia alami. Tidak ada pembongkaran. Tapi kalau hulunya itu tanah dan ini udah pernah longsor, saya bilang ke warga, sekalipun bapak ibu tidak milih saya, tetep saya akan beton, saya gak mau ada korban nyawa," kata Ahok di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

Mantan Bupati Belitung Timur ini telah mengetahui jika upaya tersebut akan menjadi senjata bagi lawan politiknya. Walaupun begitu, dia mengaku, tidak mempermasalahkannya. Sebab ini merupakan kewajibannya sebagai pemerintah.

"Pak RT juga senyum-senyum aja tadi. Jakarta harus modern dan manusiawi, yang membuat penuh, otak perut dan dompet warga," tutupnya.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sempat membeli gado-gado saat melakukan blusukan ke kawasan Ulujami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan. Penjual gado-gado itu merupakan warga tinggal di bantaran Kali Pesanggrahan.

Ahok awalnya tidak tertarik membeli gado-gado di bantaran sungai. Setelah ditawarkan, dia langsung meminta ajudannya untuk membeli. Pada kesempatan itu, Ahok sekaligus melobi pedagang gado-gado tersebut agar bersedia direlokasi ke rumah susun.

"Kalau ibu jualan gado-gado di rusun, ibu bisa lebih kaya. Karena jualannya di jalan raya, Rusun Jatinegara tuh di jalan besar, Bu," ungkap Ahok, Kamis (26/1).

"Asal bisa dagang seenak di sini, Pak," kata ibu penjual gado-gado tersebut. 

Ahok menjamin usahanya dapat terbentuk kembali setelah menetap di rusun. Sebab nantinya bisnisnya akan lebih mudah untuk diakses oleh banyak orang. Sehingga akan menghasilkan banyak keuntungan.

"Catat nomor teleponnya, aku tawarin dagang di tempat lain. Bisnis kita, Bu," tutup Ahok meminta ajudan mencatat nomor telepon si penjual gado-gado.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama sempat bertemu dengan warga yang ingin mendukungnya kala blusukan ke kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, warga tersebut hanya ingin memberikan dukungan jika tidak digusur.

Cerita bermula saat, Basuki atau akrab disapa Ahok itu tengah melihat kondisi Kali Pesanggrahan. Kemudian salah seorang warga bernama Tanti (35) berteriak saat melihat dia tengah berjalan menuju ke depan rumahnya.

Tanti meminta kepada mantan Bupati Belitung Timur itu agar tempat tinggalnya tidak digusur. Jika hal tersebut dapat dipenuhi olehnya, maka dia akan memberikan dukungan kepada pasangan calon petahana tersebut.

"Pak Ahok, saya mau pilih tapi saya jangan digusur," teriak Tanti di kawasan Ulujami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

Ahok yang sedang berbincang dua rumah dari situ tersentak kaget. Dia mengatakan, akan melihat dulu kawasan yang akan digusur. Mengingat kawasan rumah Tanti dekat dengan Kali Pesanggrahan.

"Bu, kalau kena akan tetap kami gusur. Tapi kita akan kasih rusun dan ganti yang sesuai," jelasnya.

"Saya bukan seperti calon lain yang bilang ibu pilih saya, saya enggak gusur. Bohong itu ibu!," tambah Ahok.

Tanti pun hanya mengangguk. Sementara teman Tanti meminta Ahok untuk menepati janjinya soal rusun bagi korban gusuran.

"Tapi dikasih ya pak. Urusan kami juga jangan dipersulit," katanya.

No comments:

Post a Comment