Wednesday, January 25, 2017

Putra Sulung Ahok Klarifikasi "Hoax"

Kompas.com/Kurnia Sari AzizaKeluarga calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, istri Ahok Veronica Tan, putra sulung Ahok Nicholas Sean Purnama, istri calon wakil gubernur DKI Jakarta Happy Farida, dan personel AB Three Widi, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).



 Keluarga calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyambangi Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).

Istri Ahok, yaitu Veronica Tan, dan putra sulung mereka, Nicholas Sean Purnama, datang dengan menggunakan kemeja kotak-kotak. Adik Ahok, Fifi Lety Indra, juga ikut serta.
Nicholas datang ke Rumah Lembang karena diminta sang ayah untuk mengklarifikasi hoax atau pemberitaan tidak benar yang beredar di media sosial.
"Kenapa anak saya yang paling besar datang? Karena ada selebaran hoax, (bertuliskan) mohon jangan pilih saya lagi. Makanya, apa benar anak saya ngomong begitu?" kata Ahok.
Ahok kemudian menyerahkan mikrofon yang dipegangnya kepada Nicholas. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu membantah kabar tersebut. Nicholas mengatakan, dirinya mendukung langkah sang ayah pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Berhubungan dengan hoax, saya tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Saya percaya ayah saya orang yang terbaik," kata Nicholas.
Selanjutnya, Nicholas mengajak seluruh warga yang mendatangi Rumah Lembang untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot padaPilkada DKI Jakarta 2017.
"Sayang sekali kalau dalam perjuangan ini, ayah saya berhenti. Saya selalu memberikan dukungan untuknya, perjuangan belum selesai," kata Nicholas.
Hoax yang beredar di media sosial berupa foto Nicholas dengan sang ibu, Veronica. Foto tersebut dilengkapi dengan kalimat, "Saya Nicholas Sean Putra, anak Basuki Cahya Purnama (Ahok) kami sayang papa, kami ingin selamatkan papa agar tidak masuk penjara. Jadi tolong jangan pilih papa kami lagi jadi gubernur DKI kami keluarga serius. Kami lebih senang papa damai bersama kami di rumah. Sekali lagi kami mohon jangan pilih papa kami jadi gubernur DKI Jakarta. Terima kasih."

No comments:

Post a Comment