Friday, January 6, 2017

Tak terima, kakak pengadang sebut harusnya Ahok yang dibawa polisi

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapat penolakan saat melakukan kampanye di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Walaupun sudah sempat diamankan sebelum ricuh, ternyata keluarga para pengadang yang diamankan polisi tidak terima.

Salah seorang warga yang mengaku kakak dari pelaku aksi penolakan, Ani Mariani mengaku tidak terima dengan cara petugas polisi mengamankan adiknya, Nahwan Hadi. Dia menilai, seharusnya yang diamankan oleh pihak berwenang adalah Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu, bukan malah adiknya.

"Tadi itu adik saya. Emang kalau beda pendapat kenapa? Kenapa harus begitu dibawa? Harusnya dia (Ahok) yang dibawa polisi," katanya di Jalan Pepaya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (6/1).

Sang ayahpun turun ke jalan untuk menyampaikan keberatannya terhadap petugas yang mengamankan anaknya. Pria yang mengaku bernama Yakub Sobirin itu mempertanyakan Ahok yang tidak memiliki izin saat kampanye di wilayahnya.

"Menurut informasi pak Lurah, RT 11/RW 3 semuanya saya tanya mengatakan tidak tahu ada kunjungan. Jadi yang punya wilayah enggak tahu," tegasnya.

Secara terang-terangan Yakub mengatakan menolak kedatangan Ahok. Dia menolak Ahok sambil mengatasnamakan warga Lenteng Agung. Namun saat ditanya apa yang membuat melakukan penolakan, pria berusia 60 tahun tersebut tidak memberikan penjelasan.

"Semua warga Lenteng Agung menolak kedatangan Ahok. Sudah enggak usah ditanyain (alasannya), pokoknya," tegas Yakub.

Saat blusukan, ada dua warga yang datang mengadang Ahok. Polisi langsung mengamankan keduanya dan membawa jauh dari lokasi blusukan Ahok. Salah satu pengadang tak terima perlakuan polisi yang dianggap berlebihan.

No comments:

Post a Comment