Friday, January 20, 2017

Ahok sebut pemilih pemula digunakan untuk adang kampanyenya

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnamamengharapkan pemilih pemula untuk tidak menelan langsung setiap informasi di media sosial. Sebaiknya mereka menggunakan teknologi untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, seseorang akan dapat mengenal lebih jauh tentang calon pemimpin mereka melalui media sosial. Sebab rekam jejak seorang dapat ditelusuri melalui jejaring media sosial selama mereka mau melakukan tabayyun atau konfirmasi.

"Sekarang bagaimana caranya? Kita harus berusaha temen-temen kita di lapangan meyakinkan mereka mengenal Ahok, gak mungkin dong Ahok yang membangun masjid dan menolong banyak orang Islam menistakan Islam," kata Ahok di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (20/1).

Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak ingin generasi muda yang baru mengecap dunia politik akhirnya tertipu dengan isu bohong. Sebab pada beberapa aksi penolakan yang dulu sempat terjadi pada masa kampanye dilakukan oleh mereka para pemilih pemula.

"Misalnya kita ketemu pemilih pemula ya, ada hoax atau macam-macam gitu kita kasih buku dia ada yang nolak karena mereka sudah menganggap penista agama. Inikan dipengaruhi, makanya itu yang mengadang kitakan pemilih pemula yang dipakai," terangnya.

Selain itu, Ahok akan meminta partai pendukung dan pengusung untuk memberikan pemahaman secara langsung di lapangan. Terutama bagi para orang tua, agar dapat meluruskan informasi yang keliru mengenai dirinya.

"Pemilih pemula perlu diajarin isu sesuatu ada anti hoax, anda harus cari. Ahok musuh islam! Ahok penista agama, kamu cari dong. Kamukan anak muda, harusnya ada muda ingin lebih tahu, apalagi ada teknologi bisa cari. Zaman teknologi ini sebetulnya gak bisa menyembunyikan rekam jejak," tutupnya.

No comments:

Post a Comment