Friday, October 21, 2016

Korban gusuran demo tolak kedatangan Ahok di RPTRA Tebet

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamamendapatkan penolakan dari warga saat akan meresmikan ruang terbuka publik ramah anak (RPTRA) Akasia, Tebet, Jakarta Selatan. Mereka menolak kehadiran mantan Bupati Belitung Timur itu karena dianggap tidak memihak kepada warga sebab melakukan penggusuran.

Aksi yang dilakukan oleh sekitar tiga puluh orang tersebut meminta proses hukum terkait pernyataan Basuki atau akrab disapa Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 terus berlanjut. Sebab, Ahok dianggap telah melakukan penistaan terhadap Alquran.

Salah seorang demonstran, Mimi (45) mengatakan, sangat kecewa terhadap cara Ahok melakukan normalisasi sungai dengan melakukan penggusuran. Sebab pada akhirnya warga yang direlokasi tidak mendapatkan hunian tetap, melainkan hanya ruang untuk sewa.

"Saya pernah jadi korban penggusuran di bantaran Kali Ciliwung, bahkan kami mendapatkan uang kerohiman. Selain itu kami juga hanya membeli (rusun) Rp 6 juta tapi jadi hak milik kita, sekarang enggak. Mereka hanya dikasih gratis enam bulan sisanya harus bayar," katanya saat melakukan aksi di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).

Ibu rumah tangga yang tinggal di Tebet ini mengharapkan, pihak kepolisian tetap melakukan proses hukum terhadap mantan politikus Gerindra ini. Sebab dianggap telah melakukan penistaan terhadap Alquran.

"Harapan saya okelah dia menistakan Alquran dan harus diproses hukum. Hukum jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas," tegasnya.

Mimi juga meminta agar Ahok tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebab dia menilai, kepemimpinannya hanya menjadi perpanjangan tangan bagi para pengusaha dan pengembang.

"Kita bangsa indonesia harus ngerti, menodai agama kita jangan sampai negara kita dirampas," tutupnya.
Selama menyampaikan pendapatnya, para pendemo kompak berbusana Muslim. Masing-masing membawa poster yang bertuliskan, 'warga DKI butuh gubernur yang pro rakyat' dan 'lanjutkan proses hukum bagi penista Islam'.
Pantauan merdeka.com, demo berlangsung damai. Aparat keamanan hanya mengamati pergerakan para pendemo. Sementara, jalan yang mengarah arah dan sebaliknya dari RPTRA Akasia ditutup, lalu lintas dialihkan ke jalur lainnya.

No comments:

Post a Comment