Sunday, October 16, 2016

Jokowi: Sertifikat Tanah Jangan untuk "Nambah" Istri, Awas Ya!

Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah kepada warga di Jawa tengah. Pemerintah tengah menyertifikasi tanah milik warga yang belum memiliki surat resmi. 

Seusai penyerahan secara simbolis, Jokowi pun mengingatkan warga agar tidak menjual ataupun menggadaikan sertifikat mereka untuk hal-hal yang tidak produktif.
"Utang untuk beli kendaraan, untuk beli mobil, enggak boleh. Apalagi seperti kata Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), jangan dipakai untuknambah istri, awas. Ini juga tak awasi," kata Jokowi di Surakarta, Minggu (16/10/2016).
Warga yang hadir pun tertawa mendengar pernyataan Jokowi itu. Setidaknya, ada 3.515 warga yang mendapat sertifikat dalam acara ini.
Mereka berasal dari Solo, Wonogiri, Boyolali, Kebumen, Pati, Karang Anyar, Kudus, Pemalang, Klaten, Grobogan, Demak, Kendal, Temanggung, Banjar Negara, dan Purbalingga.
Kendati demikian, Jokowi tidak masalah jika warga menggadaikan sertifikatnya di bank untuk hal produktif, seperti menambah modal usaha. Namun, Kepala Negara meminta warga berhati-hati agar tidak rugi.
"Hati-hati, dikalkulasikan, dihitung," kata dia. Jokowi berpesan agar warga yang ingin meminjam modal di bank menggunakan kredit usaha rakyat (KUR).
Sebab, bunganya cukup rendah sehingga bisa menguntungkan pengusaha kecil.
"Hanya 9 persen per tahun dari yang sebelumnya 20 persen, sekarang sudah diturunkan," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya untuk menyertifikasi lahan milik warga. Saat ini, kata dia, proses sertifikasi lahan milik warga baru mencapai 44 persen.
"Masih kurang hampir separuhnya, 56 persen lagi, di seluruh Indonesia. Kurang lebih 60-an juta sertifikat yang harus diselesaikan Kementerian BPN," ucap Presiden.

No comments:

Post a Comment