Friday, January 22, 2016

PNS Muda Dibully di Bus Jemputan PNS DKI, Ahok: Birokrat Negeri ini Punya Masalah!

 Jadi PNS saat ini mungkin menjadi mimpi banyak orang. Tapi saat masih menjadi PNS yang baru bergabung ada banyak cobaan menghadang. Salah satunya bully dari PNS senior. Misalnya saja yang terjadi di bus jemputan PNS DKI.

Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok membuka praktik bullying yang sudah terjadi lama di bus jemputan itu. Ternyata para PNS senior wajib dapat duduk, dan PNS muda ya mesti bersabar.

"Jadi memang birokrat puluhan tahun negeri ini punya masalah. Makanya mesti lakukan revolusi," jelas Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Ahok menyampaikan, oknum-oknum PNS senior ini bukan hanya soal urusan tempat duduk di bus jemputan. Urusan lainnya, soal pungli. Bayangkan saja, sudah jelas-jelas bus itu gratis, tapi ternyata ada saja iuran besarnya Rp 75-100 ribu. Belum lagi soal PNS eselon yang kata Ahok gajinya sudah besar malah naik bus jemputan.

Ahok mengungkapkan dia tahu soal praktik tak benar ini dari mata-mata yang dia sebar. 

"Saya ada grupnya, ada ganknya nih. Udah kaya gank membership, yang PNS muda nggak bisa naik dibully, karena ini kursi punya si A si B. Terus kalau ada yang penumpang biasa naik, boleh gak? Boleh, dipungutin duit," tutup dia. 

Namanya bullying bukan cuma ada di usia remaja atau anak-anak saja. Ternyata di kalangan PNS juga ada. PNS muda di Pemprov DKI diintimidasi PNS senior. Soalnya cuma sepele, urusan kursi tempat duduk di bus jemputan. Ada-ada saja!

Adalah cerita dari Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok yang mengungkapkan bullying ini. Ahok murka dan akan menarik bus-bus jemputan PNS DKI ini.

"PNS yang senior merasa kursinya punya dia. Tapi kalau PNS muda di-bully," kata Ahok di balai kota DKI Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Ahok tak sembarang bicara, dia mendapat laporan dari mata-mata yang dia sebar. Dan parahnya praktik ini sudah lama, PNS senior punya kuasa pada PNS muda.

"Ini kan brengseknya luar biasa," ucapnya.

Bukan hanya soal duduk, PNS senior ini ternyata juga pulang lebih awal. Jadi dengan alasan bus jemputan, mereka bergegas pulang cepat dari kantor, dan masuk ke bus duduk manis.

Ahok lagi-lagi murka dengan ulah PNS seperti ini, yang pulang sebelum waktunya karena alasan bus jemputan sudah menunggu.

" Tapi sehabis salat sudah siap-siap pulang padahal jam empat seharusnya baru pulang. (Sehabis salat) sudah siap-siap duduk di bus," kata Ahok.

Satu lagi yang diungkap Ahok soal praktik gelap bus jemputan ini, ternyata ada pungli. Ada oknum sopir yang menarik duit dari PNS yang naik. Rupanya soal bus jemputan ini benar-benar kusut terjadi bertahun-tahun dan didiamkan begitu saja.

Ahok berencana menarik bus jemputan tersebut dan menjadikannya bus untuk angkutan umum. ""Belum lagi yang dibilang oknum pejabat eselon menumpang naik juga, padahal gaji di DKI sudah gede," ungkap Ahok. 

No comments:

Post a Comment