Wednesday, November 11, 2015

Wow! Lautan Sampah di Kali Utan Kayu Lenyap, Ini Penampakannya

Wow! Lautan Sampah di Kali Utan Kayu Lenyap, Ini Penampakannya

Kemarin Kali Utan Kayu dipenuhi lautan sampah. Namun hari ini, lautan sampah rumah tangga tersebut hilang setelah dibersihkan.

detikcom berkunjung ke Pintu Air Honda I di Kali Utan Kayu, di belakang ITC Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015) pukul 12.00 WIB. Lautan sampah yang kemarin memenuhi kali ini sudah tak terlihat. Beberapa petugas masih tampak membersihkan sisa-sisa sampah.
Sungai tampak jauh lebih bersih (Herianto/detikcom)
Sejak pagi tadi, puluhan petugas dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta Kecamatan Kemayoran terlihat bahu-membahu membersihkan sampah. Sampah-sampah itu diserok, dimasukkan ke truk maupun mobil bak terbuka untuk dibuang.
Lautan sampah dari sungai ini sudah diangkut petugas (Herianto/detikcom)
Kali itu kini tampak jauh lebih baik dan indah dipandang. Tak ada lagi sampah-sampah rumah tangga seperti plastik dan botol minuman.
Foto saat petugas bahu membahu membersihkan kali (Herianto/detikcom)
"Kali ini bisa kita bersihkan pukul 12.00 WIB tadi. Mulai kerja  dari pukul 07.00 pagi dengan jumlah pekerja sekitar 20 orang dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta Kecamatan Kemayoran. Sampah-sampah diserok dan dimuat ke atas armada berupa truk dan mobil kecil," jelas Asisten Pengawas Kebersihan Kali Kecamatan Kemayoran Efron Sidjabat saat diwawancarai di lokasi.
Begini penampakan sampah di Kali Utan Kayu sehari sebelumnya atau Senin 9/11/2015 (Foto: Kartika Sari Tarigan/detikcom)
"Pembersihan sampai sekarang masih berlanjut, tinggal sisa-sisa (sampah) di sekatan saja," sambungnya.

Efron mengatakan, pihaknya akan tetap memantau dan membersihkan kali tersebut agar tak jadi sumber masalah di musim hujan. Dia juga mengimbau agar masyarakat meninggalkan perilaku buruk membuang sampah ke kali.

"Bukan hanya Kali Utan Kayu ini, setiap hari semua sungai di Jakarta dibersihkan," imbuh Efron. 

Meski hujan baru mengguyur beberapa kali, namun tidak sedikit sampah berceceran di sungai-sungai. Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut sebagian sampah itu merupakan kiriman hulu.

"Mau nggak mau karena kiriman. Makanya saya sudah bilang, kalau musim hujan, mau enggak mau, mesti tungguin alat berat," ujar Ahok di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015).

Ahok menyebut dirinya beberapa kali telah meminta Dinas Kebersihan DKI untuk segera membeli alat berat yang bisa digunakan bagi pengerukan sungai. Sebab sedikit ada masalah di sungai, maka rentan terjadi penumpukan sampah.

Belum lagi ditambah aksi pengadangan truk sampah DKI ke TPST Bantargebang yang menambah gunungan jumlah sampah. "Sampah yang kemarin kan butuh seminggu, ini gara-gara dia setop (pengiriman ke TPST Bantargebang). Bau, ditambah yang hujan tambahan, kita volume truknya nggak cukup," terangnya.

"Sebenarnya kalau nggak terjadi penahanan truk masuk Bekasi kemarin, kita tuh nggak ada masalah. Sebab truk kita relatif sudah ditungguin, termasuk alat berat sudah cukup," kata Ahok.

Ahok pun berniat menambah jumlah armada truk sampah DKI tahun depan. Hal ini untuk memperlancar pengiriman sampah ke TPST Bantargebang.

"Kita sampai akhir tahun akan tambah lagi. Jadi tahun depan total semua truk akan kita cukupin," sambungnya.

Perihal tawaran lahan untuk pembangunan TPST dari Kabupaten Bogor, Ahok mengatakan pihaknya dengan senang hati membuka tangan. Sebab pihaknya juga selama ini bermitra dengan baik dengan Pemkab Bogor.

"Lagi dibicarakan, intinya kita pasti setuju. Kan ada perjanjian mitra praja utama, berarti kita bisa langsung memberikan bantuan langsung pada Kabupaten Bogor," tutup Ahok.

No comments:

Post a Comment