Friday, November 6, 2015

Bupati Banyumas Ulimatum Fudji Wong 1 Minggu untuk Cabut Merek Mendoan

Bupati Banyumas Ulimatum Fudji Wong 1 Minggu untuk Cabut Merek Mendoan


Bupati Banyumas Achmad Husein mengultimatum Fudji Wong untuk menghapus merek 'mendoan' dari Ditjen Kekayaan Intelektual (KI) dalam waktu 7 hari. Hal itu dilakukan supaya 'mendoan' bisa kembali dimiliki warga Banyumas.

"Saya rasa kalau saya kasih waktu 1-2 hari tidak etis. Saya kasih waktu 1 minggu supaya dia mau mencabut," ujar Husein saat ditemui di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta, Jumat (6/11/2015). 

Husein juga sudah menghubungi Fudji Wong untuk membicarakan masalah pencabutan merek 'mendoan' di Ditjen KI. Menurut Husein, Fudji Wong sudah legowo untuk mencabut nama tersebut.

"Dia kooperatif sekali dan dia mengatakan akan mencabutnya," ucap Husein.

Meski meminta waktu 1 minggu, namun Husein tetap memberikan kelonggaran. Dia sendiri tidak begitu mengerti proses administrasi pencabutan merek di Ditjen KI. Sehingga, bila memang butuh waktu di atas 1 minggu pihak Pemkab akan memahami.

"Yang penting kan dia ada niatan untuk mencabut supaya warga di Banyumas tidak resah," pungkas Husein.

Mendoan sendiri berasal dari bahasa Jawa Banyumasan yaitu 'mendo' yang berarti lembek atau belum jadi/setengah matang. Tempe khas ini sengaja dibikin secara tipis dan lebar, bukan tempe biasa lalu dipotong tipis-tipis. 

Dalam mengolahnya, mendoan ini harus dicampur tepung yang telah diberi bumbu. Karena mendoannya tipis, maka tepungnya cukup tebal. Dalam menggoreng, mendoan cukup dipanaskan dalam minyak mendidih tidak sampai lima menit. Hasilnya, mendoan ini tampak setengah matang dan berbeda dengan menggoreng tempe pada umumnya yang sampai kering. Oleh sebab itu dinamakan mendoan. Cara membuat tempe mendoan dan menggoreng ini telah turun temurun sejak dahulu kala. 

No comments:

Post a Comment