"Kalau kita kembali ke KMP namanya mencla-mencle! Merusak citra partai," kata Emron saat berbincang dengan detikcom, Jumat (10/10/2014).
Emron merasa PPP tak dihargai di KMP. Sebagai partai yang pertama kali memperjuangkan pencapresan Prabowo, selayaknya PPP tak ditinggalkan di pemilihan pimpinan MPR.
"Jadj terhitung tanggal 7 Oktober 2014 malam, PPP itu sudah tak di KMP lagi. Sudah berakhir!" ujarnya.
Menurut Emron, perjanjain PPP dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tak hanya terkait pemilihan pimpinan MPR. Perjanjian itu juga mengikat PPP berkoalisi dengan gabungan parpol pendukung Jokowi-JK itu.
"Karena kami sudah menyepakati perjanjian bersama dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Keputusan itu sah karena berdasarkan DPP dan Fraksi," tutur Emron.
No comments:
Post a Comment