Tuesday, October 7, 2014

Sah! PPP Teken Perjanjian Paket Pimpinan MPR dengan Koalisi Indonesia Hebat

Jakarta - PPP akhirnya ikut dalam paket calon pimpinan MPR Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Padahal Ketum PPP Suryadharma Ali sudah membawa kabar bahwa ada tempat bagi PPP di KMP, setelah PKS mengembalikan kursi. Mengapa PPP tak menggubris kabar itu? Ini pemaparan Sekjen PPP Romahurmuziy.

Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, menuturkan, saat Suryadharma Ali datang ke ruang Fraksi PPP di lantai 15 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014), PPP sudah mengundang Koalisi Indonesia Hebat ke ruang fraksi PPP.

Begitu tiba di ruang Fraksi PPP, Suryadharma langsung menggelar rapat. Ruang rapat Suryadharma dengan fraksi PPP bersebelahan dengan ruang tempat Koalisi Indonesia Hebat menunggu penandatanganan perjanjian dengan PPP.

Di rapat itu, Suryadharma memberi kabar ke anggota Fraksi PPP bahwa PKS mengembalikan hak PPP di kursi pimpinan MPR. Namun kabar itu tak mendapat sambutan baik, melainkan dipertanyakan oleh anggota Fraksi PPP.

"Dipertanyakan kenapa baru sekarang? Kenapa tidak tadi malam? Bagi PPP bukan baru sore ini, baru setelah kita bergerak bangun komunikasi di KIH mereka baru kemudian tergerak," ujar Romi.

Suryadharma memberi argumennya, begitu juga anggota Fraksi PPP. Akhirnya PPP menerima masukan anggotanya untuk bergabung ke paket pimpinan MPR Koalisi Indonesia Hebat.

Romi mengatakan, argumen anggota Fraksi PPP tak hanya soal etika politik KMP, tapi juga soal peluang kemenangan. Menurut anggota Fraksi PPP, peluang menang lebih besar jika ikut Koalisi Indonesia Hebat.

"Pasti pemilihan kemungkinan besar untuk menang. Kemungkinan untuk menang juga kita perhitungkan," ucap Romi.

Setelah menerima keputusan anggota fraksinya, Suryadharma pun beringsut untuk memberi kabar ke Prabowo. Sementara anggota Fraksi PPP yang dipimpin Waketum Hasrul Azwar menandatangani perjanjian dengan Koalisi Indonesia Hebat.

Jakarta - PPP resmi ikut paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sudah ada perjanjian yang ditandatangani antara PPP dan KIH.

Perisitiwa penandatanganan ini terjadi di ruang Fraksi PPP, lantai 15 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2014). 

Dari KIH, hadir Ketua Fraksi PDIP MPR Ahmad Basarah, Sekretaris Fraksi PDIP MPR Trimedya Pandjaitan, Sekretaris Fraksi PKB MPR Abdul Kadir Karding, Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin, dan calon wakil ketua MPR dari NasDem Bactiar Aly.

Dari PPP, yang ikut dalam acara penandatanganan ini yaitu Sekjen Romahurmuziy, Waketum Hasrul Azwar, Waketum Suharso Monoarfa, dan Ketua Fraksi PPP MPR Irgan Chairul Mahfidz. Tak ada Suryadharma dalam penandatanganan perjanjian ini.

Usai tanda tangan, kedua kubu yang meneken perjanjian melakukan salam komando, yang diiringi tepuk tangan dan senyum sumringah.

Dengan penandatanganan ini, PPP resmi bergabung dalam paket pimpinan MPR Koalisi Indonesia Hebat. Dengan begini, maka paket calon pimpinan MPR Koalisi Indonesia Hebat, yaitu Oesman Sapta Odang (calon ketua/DPD), Ahmad Basarah (wakil/PDIP), Bachtiar Aly (wakil/NasDem), Lukman Edy (wakil/PKB), dan Hasrul Azwar (wakil/PPP).

Jakarta - Senyum ceria mengembang dari wajah petinggi Partai Persatuan Pembangunan dan sejumlah pengurus teras partai anggota Koalisi Indonesia Hebat. Di lantai 15 gedung Nusantara I ruang Fraksi PPP Dewan Perwakilan Rakyat Selasa (7/10/2014) sore tadi terjalin kesepakatan antara partai berlambang Kakbah itu dengan koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. 

PPP akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat untuk mengajukan paket calon pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Bergabungnya PPP ke gerbong lawan, membuat Koalisi Merah Putih kian kedodoran.

Menghadapi pemilihan calon pimpinan MPR, kekuatan koalisi yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres lalu itu akan berkurang. Di MPR PPP memiliki 39 kursi. 

Memang beralihnya suara PPP ke kubu Jokowi-JK belum tentu membuat suara Koalisi Merah Putih kalah jika pemilihan pimpinan MPR dilakukan melalui voting. 

Maklum, tanpa PPP pun, saat ini Koalisi Merah Putih masih memiliki kekuatan 313 kursi di MPR. Kekuatan itu merupakan gabungan dari Fraksi Partai Gerindra (73 kursi), Fraksi PAN (48 kursi), Fraksi Partai Golkar (91 kursi), Fraksi PKS (40 kursi), Fraksi Demokrat (61 kursi). 

Sementara Koalisi Indonesia Hebat hanya 247 kursi yang merupakan gabungan dari PDI Perjuangan (109 kursi), Fraksi PKB (47 kursi), Partai NasDem (36 kursi), Fraksi Hanura (16 kursi) dan Fraksi PPP (39 kursi). 

Tanpa memperhitungkan sebanyak 132 anggota DPD, Koalisi Merah Putih memang masih unggul atas Koalisi Indonesia Hebat. Namun Koalisi Merah Putih masih harus berjuang agar bisa menggandeng satu nama dari DPD. 

Pasalnya Koalisi Merah Putih masih menolak nama senator Oesman Sapta Odang yang dicalonkan oleh DPD sebagai calon pimpinan MPR. 

Sesuai ketentuan tata tertib MPR, maka paket yang diajukan sebagai calon pimpinan harus menyertakan satu nama senator yang diajukan oleh DPD. Koalisi Merah Putih terancam tak bisa mengajukan paket jika tetap menolak nama Oesman Sapta. Apabila itu terjadi, maka hanya Koalisi Indonesia Hebat yang dapat mengajukan paket pimpinan MPR. 

No comments:

Post a Comment