Friday, October 17, 2014

Ini Pidato Lengkap Pamitan Jokowi dari Gubernur DKI

Ahok.Org – Per Kamis 16 Oktober 2014 ini, Jokowi tercatat tak lagi menjadi gubernur Jokowi. Tepat di hari ke-732 sejak dilantik. Jokowi pun berpamitan pada seluruh warga DKI, pengurus RT, RW, lurah, camat, wali kota hingga birokrat DKI.
Pidato singkat khas Jokowi ini disampaikannya di acara silaturahmi yang digelar di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2014). Ini pidato lengkapnya:
Pertama-tama saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dalam saya mengemban tugas sampai hari ini, pas dua tahun. Saya hanya manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan punya sedikit kelebihan.
Dan masalah di Jakarta masih banyak sekali. Persoalan-persoalan masih banyak sekali. Oleh sebab itu, masih banyak hal yang perlu kita lakukan, yang perlu kita gerakkan. Agar Jakarta ini sejajar dengan kota besar lain di dunia.
Kita tidak ingin Jakarta dianggap sepele oleh kota-kota yang lain, oleh negara lain, karena kita masih punya persoalan. Tapi saya yakin setiap problem pasti bisa, ada jalan keluarnya. Ini hanya soal waktu, kapan ini bisa diselesaikan.
Dan saya yakin dengan gubernur baru, Pak Insinyur Basuki Tjahaja Purnama nantinya dengan didukung oleh pemerintah pusat, kecepatan pembangunan di DKI Jakarta akan lebih cepat lagi.
Contoh hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendiri, membuat Waduk Ciawi. Itu sudah berapa tahun, karena persoalan antar provinsi. Masalah transportasi antara kita Jakarta dengan Bekasi, Tangerang, Bogor dan sekitarnya juga sama. Karena ini persoalan koordinasi yang sulit untuk ditembus.
Oleh karena itu, doa restu Bapak Ibu sekalian apabila sudah dilantik dan Pak Basuki Tjahaja Purnama juga sudah bekerja, saya yakin bersama-sama bisa mempercepat pembangunan di DKI Jakarta.
Saya pada hari ini sudah bukan Gubernur DKI Jakarta lagi. Karena tadi pagi surat tanda tangan presiden sudah ada. Sehingga sekarang ini status saya adalah sudah bukan gubernur lagi.
Tetapi Bapak Ibu seluruh warga DKI, percayalah, bahwa DKI ini juga merupakan bagian yang sangat penting dari NKRI. Oleh sebab itu persoalan Jakarta juga tanggung jawab Presiden RI.
Saya akan mempercepat hal-hal yang belum, tentunya dengan kerjasama gubernur DKI yang baru. Tetapi tanpa dukungan dari Bapak Ibu semua, baik RT, RW, dan jajaran PNS DKI, mulai gubernur, kepala dinas, wali kota, bupati, camat, lurah, sampai ke bawah bergerak semuanya. Semuanya memerlukan kerjasama yang saling mendukung dan saling mendorong agar persoalan itu bisa selesai.
Saya cerita sedikit mengenai Pak Ahok. Orangnya memang keras. Kalau bicara memang tajam, tetapi saya ingin membuka apa adanya. Hatinya sangat lembut. Kalau ada yang datang kemudian nangis, langsung terenyuh dan langsung diberi. Bener itu. Nangis-nangis pulang pasti langsung diberi uang saku. Ada jalan rusak, di RT mana misalnya, pake nangis mintanya, besoknya langsung diperbaiki. Ini benar. Kalau saya belum tentu. Itu bedanya Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama. Kalau bekerja sama, pagi siang malam, selalu bekerja keras.
Saya titip kepada seluruh warga DKI untuk memberikan dukungan penuh kepada Pak Basuki Tjahaja Purnama. Tentu saja kami dari pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh sehingga persoalan di Jakarta akan terselesaikan dengan baik.
Waduk Ciawi insya Allah dalam dua tahun bisa segera diselesaikan dan saya akan dorong kementerian PU.
Mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Saya isteri dan keluarga kalau ada yang kurang berkenan dalam saya menjalankan tugas sebagai gubernur DKI Jakarta. [Detikcom]

No comments:

Post a Comment