Thursday, October 2, 2014

CT: DPR disapu bersih satu kubu dinilai pasar tak kondusif

Merdeka.com - Investor saham hari ini aktif melakukan aksi jual, sehingga membuat bursa melemah. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengakui, ada sentimen negatif lantaran perkembangan poltik di Indonesia tidak menyediakan cukup perkembangan bagi penguatan pemerintah ke depan.

Terutama, kata CT, adalah manuver-manuver koalisi oposisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru saja menyapu bersih seluruh jabatan strategis legislatif. 

"Pasar melihat situasi yang kurang kondusif terkait dengan kelangsungan perekonomian kita ke depan. Khususnya terkait masalah politik," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/10).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 140,10 poin, ke level 5.000,81. Indeks saham unggulan di LQ45 juga terkoreksi 3,21 persen, di level 842,86.

Situasi pelemahan juga menimpa nilai tukar Rupiah. Data BI melihat kurs masih menguat 52 poin. Namun, bila menilik perdagangan di pasar spot, datanya berbeda. Ada pelemahan 0,18 persen menjadi Rp 12.157 per USD.

Menko menjelaskan, yang dikhawatirkan pasar dari manuver politik dalam negeri beberapa hari ini adalah ketiadaan pemerintah yang kuat. indikatornya, eksekutif tidak sejalan dengan legislatif. Apalagi Fraksi Koalisi Merah Putih juga berhasil meloloskan Undang-Undang Pilkada, yang mana kini gubernur/walikota/bupati dipilih DPRD.

"Dengan dikuasainya DPR bukan dari kelompok yang sama politiknya dengan pemerintah tentu akan dikhawatirkan oleh pelaku pasar. Pemerintah jadi kurang efektif dalam melaksanakan pekerjaannya," kata CT.

Menanggapi pertikaian kubu-kubu di DPR, CT berharap setelah Presiden Terpilih Joko Widodo dilantik, semua perbedaan dikesampingkan. Di luar itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih berusaha membatalkan pelaksanaan UU Pilkada lewat peraturan pengganti undang-undang. CT berharap itu bisa menenangkan pasar.

"Rencana pak SBY akan mengeluarkan perppu," tandasnya.

Dalam perdagangan hari ini tercatat sebesar 4,61 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,60 triliun dan setiap tujuh saham yang terkoreksi terdapat satu saham yang naik.

Saham-saham yang membuat IHSG tertekan berdasarkan rata-rata tertimbang diantaranya saham Astra Internasional (ASII) terkoreksi 4,70 persen ditutup pada harga Rp 6.600, saham Bank BCA (BBCA) terkoreksi 4,80 persen ditutup pada level Rp 12.400, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) terkoreksi 3,66 persen ditutup pada level Rp 2.760, Bank BRI (BBRI) yang turun 3,72 persen pada level Rp 10.350, saham Bank BNI (BBNI) yang melemah 6,73 persen pada harga Rp 5.200.

No comments:

Post a Comment