Friday, August 15, 2014

Tim Advokasi Prabowo Marahi Eks Hakim MK yang Bersaksi di Sidang DKPP

Tim advokasi Prabowo-Hatta
Jakarta - Sebelum sidang DKPP diskors pukul 17.05 WIB, anggota tim Advokasi Merah-Putih, Razman Nasution, keberatan dengan saksi ahli yang dihadirkan oleh KPU. Adalah mantan anggota majelis MK, Prof Harjono yang akan dijadikan saksi ahli.

Menurut Razman, kesaksian yang nanti didengarkan bisa menjadi bias. Pasalnya, dia pernah bertemu dan berfoto dengan presiden terpilih Joko Widodo.

"Yang Mulia, saya punya bukti foto dengan Jokowi. Ini kan nanti jadi bias," ujar Razman di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakpus, Jumat (15/8/2014).

"Ya itu nanti saja saudara lampirkan sebagai bukti, nanti kami nilai," balas Ketua DKPP Jimly Asshiddique.

Saat skorsing, pewarta mencoba menemui Harjono untuk dimintai keterangannya terkait tuduhan bias yang dialamatkan padanya.

"Saya selalu mengatakan seperti tadi di MK, di dalam mencapai kebenaran nilai apa yang dikatakan jangan nilai siapa dia. Yang dinilai song-nya bukan sinnger-nya. Kalau dinilai siapa saya nanti jadi bias," ucap Harjono.

"Untuk proses mencari keadilan, please nilai apa yang dikatakan bukan siapa yang mengatakan. Saya diminta bersaksi sah atau tidaknya pembukaan kotak KPU," imbuhnya.

Usai menjawab pertanyaan wartawan, dia beranjak keluar meninggalkan ruangan. Namun tiba-tiba, Razwan sambil memegang foto Harjono dan Jokowi mencegatnya.

Dia meminta penjelasan dari mantan hakim MK itu soal pertemuan dengan pasangan Jusuf Kalla tersebut.

"Ya saya datang. Saya berselamat saja," jawab Harjono santai.

"KPU kan independen," kata Razman dengan nada agak meninggi. Harjono yang mendengar itu pun enggan menanggapinya dan bersiap pergi, namun lagi-lagi ia dicegat.

"Itu sudah salah! Keliru itu, bias!" protes Razwan.

Komisioner KPU Sigit Pamungkas yang tepat berada di belakang Harjono langsung bergegas menariknya untuk jalan bersama. Harjono dengan tenang berjalan meski suara-suara bernada protes terus mencecarnya.

"Dengarlah orang yang berbicara, jangan lihat orangnya," tutup Harjono.

No comments:

Post a Comment