Saturday, August 2, 2014

Penertiban, PKL Ketahuan Sembunyikan Dagangan di Pot dan Pagar Monas

Kompas.com/Robertus BelarminusPetugas Satpol PP mengangkat barang PKL dari semak tanaman dan pot di Monas. Sabtu (2/8/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas gabungan Satpol PP dan aparat gabungan menyisir kawasan Monas dalam rangka operasi penertiban kawasan Monas, Jakarta Pusat, dari keberadaan PKL, Sabtu (2/8/2014). Saat memulai operasi, petugas mendapati barang dagangan PKL sudah disembunyikan. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kumpulan barang-barang dagangan tersebut disembunyikan para PKL di sejumlah titik, mulai dari semak tanaman di pinggir pagar sampai pot-pot tanaman. 

Petugas menyisir sejumlah tempat yang dicurgai tersebut. Petugas membongkar semak tanaman di pagar dan menemukan dagangan tersebut sudah terbungkus rapi di dalam karung dan kardus yang dikepak. 

Selain itu, barang dagangan juga ditemukan di dalam pot yang berada area tugu Monas. Petugas menaiki kendaraan lantas mengangkut barang yang disembunyikan di dalam pot. 

Sejumlah PKL tampak pasrah ketika barang-barang mereka ditemukan. Barang-barang yang ditemukan ini diangkut dengan kendaraan truk dan mobil berukuran sedang milik Satpol PP

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, memerintahkan jajarannya untuk tidak ragu menindak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Monas. Kukuh menegaskan bahwa menjaga kawasan Monas bersih dari PKL adalah tugas dari Satpol PP bersama aparat hukum lainnya. 

Hal ini disampaikan Kukuh saat memimpin apel penertiban Monas, di halaman Balaikota DKI Jakarta, Sabtu (2/8/2014) pagi, yang juga dihadiri oleh aparat Garnisun TNI dan Polri. 

Kukuh menyebutkan, kawasan Monas sudah dirusak dengan ulah PKL yang tidak bertanggung jawab (baca juga: Akibat Ulah PKL, Pagar Monas Diperbaiki Setiap Hari)

"Di Monas ini sudah keterlaluan, pagar bukan cuma dijebol tapi dibawa lari. Ini sudah kelewatan. Oleh karena barang siapa yang bisa nangkap orang tersebut, saya kira patut diberi penghargaan," kata Kukuh di hadapan sekitar lima ratus lebih petugas gabungan, Sabtu pagi. 

Kukuh melanjutkan, memelihara Monas merupakan tugas bersama. Ia mengatakan, jajarannya tak perlu gentar dengan adanya oknum-oknum yang membekingi Monas, termasuk dari Satpol PP sendiri. 

"Oknum itu juga bisa masyarakat, saya tidak menunjuk ini itu, tapi bahkan di Satpol PP pun bisa ada. Sekarang lagi proses di kepolisan," ujar Kukuh. 

"Penertiban ini harus terus menerus, kita kuat-kuatan sama mereka. Ini bukan main-main, pagar sudah dijebol ini kriminal, kita tangkap dan serahkan ke polisi. Kalo ada oknum tidak usah takut, kita banyak yang back up," ujar Kukuh. 

Hingga berita ini diturunkan, petugas mulai bergerak ke arah Monas.
Adysta Pravitra Restu/Kompas.comPagar Monas dirusak oleh para pedagang kaki lima.

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai penertiban pedagang kaki lima (PKL) Monumen Nasional (Monas) pada Senin (16/6/2014), pagar taman di kawasan Monas terus-menerus dirusak oleh PKL. Setiap harinya, pekerja las kerap memperbaiki pagar yang dirusak setelah mendapat laporan dari petugas keamanan. 

Pantauan Kompas.com pada Jumat (20/6/2014), sejumlah terali dicongkel oknum tak bertanggung jawab yang hendak masuk secara ilegal ke kawasan Monas. 

Selain itu, para pengunjung yang melihat lubang pagar itu ikut melewatinya. Padahal, terdapat pintu masuk-keluar IRTI sekitar 200 meter dari pagar yang dijebol tersebut.

Pada hari Selasa, pagar yang dicongkel itu telah diperbaiki oleh pekerja las, tetapi hari Jumat sudah dicongkel lagi oleh PKL.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso pun sebelumnya menemukan lebih dari 20 titik besi pagar Monas yang dicongkel PKL. Kukuh mengatakan, anggotanya akan membantu Dinas Pertamanan untuk menjaga pekerja las agar tidak mendapat ancaman kembali dari PKL.

"Ada evaluasi sampai saat ini usai penertiban Senin kemarin, pagar yang direnggangin diperbaiki malah direnggangin lagi sama PKL. Kita tindak mereka (PKL) yang masuk lewat lubang pagar itu," kata Kukuh saat dihubungi, Jumat.

Kukuh mengatakan, pihaknya akan menindak PKL yang menghalangi pengelasan tersebut. Peraturan Daerah No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, lanjut Kukuh, harus ditegakkan. Kukuh menyatakan, Satpol PP siap menghadapi kemungkinan buruk yang terjadi saat berhadapan dengan PKL.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar mengatakan, sejak penertiban Senin itu hingga hari ini, ia selalu menerima laporan pagar Monas dirusak.

"Laporan itu selalu ada. Jadi, ada PKL yang menggergaji terali untuk menerobos masuk ke dalam taman," kata Nandar.

No comments:

Post a Comment