Open house SBY. ©rumgapres/abror rizki
Merdeka.com - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk tim transisi yang bertugas menjadi jembatan peralihan kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan SBY sudah menyiapkan diri untuk berdiskusi dengan presiden terpilih terkait penepatan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.
Jokowi mengatakan, walaupun sudah terbentuk, tim transisi belum pernah melakukan pembicaraan dengan pemerintahan SBY. Padahal pembahasan APBN 2015 harus dilakukan dalam waktu dekat.
Jika bertemu nanti, Jokowi mengaku bakal meminta ruang fiskal yang besar dalam APBN 2015. Ruang fiskal dibutuhkan untuk akselerasi pembangunan nasional. Selama ini ruang fiskal APBN cukup sempit karena anggaran negara terbebani besarnya alokasi subsidi.
"Belum. Nunggu ketemu. Kan belum ketemu. Kita minta ruang fiskal sebanyak-banyaknya," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/8).
Jokowi mengaku membutuhkan ruang fiskal agar saat menjabat bisa langsung mengerjakan program kerjanya. Dengan begitu dia yakin pemerintahan dapat bergerak lebih cepat. Sebab program kerja dari penjabaran visi dan misinya sudah masuk dalam perencanaan APBN 2015.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini dirinya belum mengetahui siapa-siapa saja yang akan tergabung dalam tim transisi milik Presiden SBY. Jokowi akan menemui tim transisi dari pemerintahan SBY usai putusan sidang perkara hasil pilpres yang saat ini masih dibahas di Mahkamah Konstitusi (MK). "Nanti nunggu MK ini dijawabnya bolak balik. Kita semua menghormati proses di MK. Inginnya semua cepet-cepetan," tutupnya.
No comments:
Post a Comment