Friday, January 6, 2017

Bertemu Ahok, Pedagang Sayur Keluhkan Mahalnya Harga Cabai

 Saat berkampanye di Gang Pepaya, Lenteng Agung, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendengar keluhan seorang pedagang sayur, Narti (43). 

Narti mengeluhkan tingginya harga cabai yang mencapai Rp 120.000 per kilogram. 

"(Harga) cabai Jawa sekarang Rp 120.000 sekilo di Pasar Minggu, kadang hari-hari suka berubah. Sekarang ini cabai merah biasa Rp 35-40 ribu perkilo tergantung penjual di sana, tapi sempat harganya Rp 100 ribu lebih," kata warga RT 12/03 tersebut kepada Ahok, di Gang Pepaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2017). 

(Baca: Dua Warga Tolak Kampanye Ahok di Lenteng Agung)

Mendengar itu, Ahok menyebut Pemprov DKI Jakarta tengah membangun pasar perkulakan di Pulogebang dan Kramatjati, Jakarta Timur. Kehadiran pasar perkulakan itu diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok. 

Warga yang memiliki gaji senilai upah minimum provinsi (UMP) 2017 dan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat menjadi anggota di pasar perkulakan tersebut. Nantinya, warga anggota pasar perkulakan dapat membeli bahan pokok sesuai harga di pabrik. 

"Ibu harus jadi anggota (di pasar perkulakan), biar lebih murah. Tapi harus buka rekening di Bank DKI, kami enggak mau kontan," kata Ahok

Ahok menjelaskan, pembelian melalui rekening Bank DKI dapat memudahkan pemerintah mengawasi warga mana yang berhak mendapatkan bantuan kredit usaha. 

"Sekarang yang paling penting kan cabai sama bawang, kalau enggak ada enggak masak. Kalau sekarang, harga daging sudah oke ini, tinggal harga cabai sama bawang," ucap Ahok.

No comments:

Post a Comment