Wednesday, January 18, 2017

Ahok Janji Urusi Masalah "Pasukan Oranye" Usai Cuti Kampanye


Kompas.com/Kurnia Sari AzizaCalon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (pakai baju kotak-kotak) bersama sang adik, Basuri Tjahaja Purnama di acara bedah buku "Kenapa Percaya Saya Buat Ahok?", di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).

Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berjanji akan mengurusi masalah pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta atau "pasukan oranye" setelah selesai cuti kampanye.

"Kalau saya sudah aktif kembali (menjadi Gubernur DKI Jakarta), saya urus kembali," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).
Ahok mengakui bahwa ia menolak bertemu dengan "pasukan oranye" di Rumah Lembang. Sebab, menurut dia, hal itu dapat berdampak buruk bagi "pasukan oranye" maupun bagi Ahok.
Ahok khawatir ia terkena sanksi dari Bawaslu DKI Jakarta. Begitu pula dengan "pasukan oranye" yang menggunakan atribut Pemprov DKI Jakarta. Ahok menyebut mereka terancam dikenakan sanksi jika bertemu dengannya. 
"Saya enggak terima mereka. Mesti tunggu saya aktif kembali (jadi Gubernur DKI Jakarta)," kata Ahok.
Pada Rabu (18/1/2017) siang, 14 PHL dari Kecamatan Jatinegara Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur mendatangi Rumah Lembang.
Mereka awalnya ingin mengadukan nasib mereka kepada Ahok. Hanya saja, ada petugas dari Bawaslu yang meminta "pasukan oranye" itu untuk mengadu kepada Ahok tanpa atribut Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Pada akhirnya, mereka batal mengadu kepada Ahok. Suadji, seorang PHL asal Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang sudah bekerja sejak tahun 2013, mengaku kontraknya diputus sepihak pada 3 Januari 2017.
"Nilai kami dibilang tidak cukup untuk memenuhi persyaratan. Padahal kami sudah lengkapi semua berkas dan ikut tes urinenya segala macam," kata Suadji.
Di sisi lain, dia sudah mengurus perpanjangan kontrak dengan membawa dokumen, seperti KTP, nomor pokok wajib pajak (NPWP), hingga uang sebesar Rp 300.000 untuk tes urine pada 27 Desember.
Kemudian, pada 31 Desember, kata dia, sudah diumumkan PHL yang lulus tes. Selain itu, sudah ada undangan untuk mendiskusikan gaji yang diterima setiap bulannya.
Suadji dan rekan-rekannya juga sudah diminta bekerja pada malam tahun baru 2017. Namun, pada 3 Januari 2017, Suadji dan beberapa rekannya diberitahu bahwa mereka tak lulus tes. "PHL yang baru diterima itu PHL yang baru bekerja," kata Suadji.

No comments:

Post a Comment