Sunday, December 11, 2016

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah Putih

 Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru, Mar'ie Muhammad tutup usia pada hari Minggu dini hari pukul 01.37 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta pada usia 77 tahun. 

Pagi tadi, jenazah Pria kelahiran Surabaya, 3 April 1939 ini disemayamkan di rumah duka, Jalan Taman Brawijaya III Nomor 129 Kebon Baru, Jakarta Selatan. Setelah salat Zuhur, Jenazah langsung disalatkan di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan.

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah PutihFoto: Ardan Adhi Chandra

Tampak beberapa kerabat dan pejabat ikut dalam jamaah salat jenazah, antara lain Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, serta beberapa pejabat lainnya.

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah PutihFoto: Ardan Adhi Chandra
Setelah disalatkan, jenazah Mar'ie kemudian dipindahkan ke peti kayu berwarna cokelat. Peti tersebut kemudian diselimuti bendera Republik Indonesia (RI) merah putih. Dengan proses militer, peti jenazah ini akan diiring untuk diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir. 

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah PutihFoto: Ardan Adhi Chandra
Dalam prosesi pemakamannya, jenazah Mar'ie akan digelar secara militer layaknya iringan untuk almarhum pahlawan dan akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. 

"Nanti dari sini ke pemakaman sebagai inspektur Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo," kata Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah AM Fatwa di Masjid Agung Al-Azhar usai menyalatkan jenazah, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016).

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah PutihFoto: Ardan Adhi Chandra
Jenazah Mar'ie sebenarnya bisa dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Namun karena wasiat, keluarga menginginkan jenazah Mar'ie dikebumikan di TPU Tanah Kusir.

"Negara telah memfasilitasi untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tapi wasiat almarhum juga keluarga diadakan kompromi upacara militer diadakan tetapi keinginan keluarga dan almarhum di Tanah Kusir," tambah AM Fatwa.

Dianggap Pahlwan, Peti Jenazah Mar'ie Muhammad Diselimuti Bendera Merah PutihFoto: Ardan Adhi Chandra

Mantan Menteri Keuangan era orde baru Mar'ie Muhammad merupakan sosok yang patut untuk menjadi tauladan. Ini tentunya tidak hanya dari sisi kinerjanya sebagai pejabat namun juga secara personal yang tangguh.

Mar'ie bukanlah sosok yang hanya asal bos senang.

Demikianlah yang disampaikan oleh Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepadadetikFinance, Minggu (11/12/2016).

Ceritanya, Mar'ie selepas dari posisi Menkeu pada 1998 diajak untuk bergabung sebagai Tim Reformasi Birokrasi oleh Sri Mulyani Indrawati yang waktu itu adalah Menkeu. Tepatnya pada 2006 hingga 2010. Sementara Chatib merupakan staf khusus Sri Mulyani.

"Kita berinteraksi cukup lama, karena waktu itu dapat tugas untuk melakukan reformasi birokrasi di kemenkeu, pajak, cukai dan termasuk pembentukan Ditjen Kekayaan Negara," ungkapnya.

Sepanjang interaksi yang terjadi, Mar'ie memperlihatkan diri sebagai orang yang pekerja keras, tegas dan tanpa kompromi. Julukan Mr Clean dipastikan benar oleh Chatib. Hal itu menunjukkan bahwa jangan berani macam-macam dengan Mar'ie Muhammad.

"Jangan macam-macam, governance buat dia penting banget," tegas Chatib.

Reformasi birokrasi bukanlah persoalan yang sederhana. Chatib mengakui bahwa sekarang pun memang ada persoalan, akan tetapi dibandingkan sebelumnya tentu sudah banyak sekali perubahan dari sisi birokrasi. Khususnya untuk pajak dan bea cukai.

Mar'ie, kata Chatib tidak segan-segan menyampaikan bobroknya instansi Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai) saat itu. Sri Mulyani yang menjadi pengambil kebijakan, sangat mengapresiasi dengan masukan Mar'ie.

Menjadi sangat jelas, karena kebanyakan pejabat hanya suka melihat atasannya senang. Bila perilaku itu tidak diubah, maka reformasi memang tidak akan pernah berjalan.

"Pak Mar'ie itu bukan tipe yang asal bos senang saja. Makanya dari proses itu, integritas sudah jangan tanya lah, jujur dan orangnya sangat sederhana," paparnya.

Mar'ie bahkan pernah datang ke kantor pajak layaknya masyarakat biasa dan melaporkan Surat Pemberithuan (SPT) tahunan. Ia meyakini banyak pegawai pajak yang tidak mengenali wajahnya, sehingga mampu untuk melihat langsung kinerja para pegawai.

"Saya mendengar cerita itu sedih tapi geli juga. Dia bilang, itu orang pajak masih ada yang bikin susah," kata Chatib.

Mar'ie juga tidak segan-segan meminta pertolongan dari orang lain. Misalnya untuk mengetahui tentang persoalan yang tidak Ia pahami. Beberapa jajaran pun diundang untuk berdiskusi. "Beliau akan mendengarkan apa yang kita sampaikan," ujarnya.

Pada sisi lain, Chatib juga melihat sisi humoris dari Mar'ie Muhammad. Walaupun terlihat kaku, ternyata Mar'ie juga menyimpan cerita-cerita lucu dan menarik untuk didengarkan. Terkadang rapat serius pun bisa akhirnya menjadi lebih cair.

"Ini merupakan kehilangan yang besar bagi saya. Ia adalah Mr Clean," tandasnya.
Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru, Mar'ie Muhammad, tutup usia dini hari tadi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Sudirman Said, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenangnya sebagai sosok yang sederhana dan penuh integritas hingga akhir hayatnya.

"Kesederhanaannya sampai menjelang ajal pun dia berpesan, agar dimakamkan saya segera, makamkan saya dengan cara sesederhana mungkin," ungkap Sudirman menirukan pesan Mar'ie saat ditemui di rumah duka di Jalan Brawijaya III No 139, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016) 

Sudirman berujar, sosok Mar'ie yang sederhana dan penuh integritas patut menjadi teladan bagi seluruh penyelenggara negara. Ma'rie Muhammad dikenal sebagai sosok yang tetap menjaga kejujuran, hingga telah mencapai jabatan tertinggi di eksekutif sebagai Menteri Keuangan.

"Beliau adalah orang yang mendaki karir dari pegawai muda, mantan aktivis tahun 66 sampai akhirnya menjadi menteri tertinggi di eksekutif, tetapi tetap menjaga kejujuran, menjaga kelurusan dalam keadaan apapun. Ini hal-hal yang mulai langka," tutur dia.

"Jadi kalau kita mau berkaca bagaimana menjadi birokrat karir, menjadi penyelenggara negara yang baik, Pak Mar'ie adalah contohnya," pungkasnya.

Diketahui Mar'ie meninggal dunia pukul 01.37 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur. Rencananya jenazah Mar'ie akan disalatkan di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dan kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir 144. 

No comments:

Post a Comment