Wednesday, December 14, 2016

Jalur Bawah Tanah Proyek MRT Selesai Februari 2017

Proyek MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta fase I dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sudah mencapai 60,22 persen. Direktur Utama PT MRT, William P Sabandar menyebut pekerjaan jalur bawah tanah atau terowongan akan selesai pada Februari 2017. 

"Pekerjaan perkembangan MRT dengan jarak tempuh 30 menit dan antar kereta 5 menit. Hingga akhir November, konstruksi fisik sudah capai 60,22 persen," kata William di Wisma Nusantara, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016). 

William menjelaskan rincian pencapaian konstruksi fisik 60,22 persen yakni untuk pekerjaan struktur layang sebesar 42,74 persen, struktur bawah sebesar 77,86 persen dan pekerjaan railway sistem and rolling stock sebesar 24,74 persen. 

Sementara untuk pengerjaan konstruksi sipil dan railway sistem and rolling stock mencapai 47,46 persen. 

William menambahkan, pekerjaan underground untuk Fase I, yakni koridor selatan-utara (Lebak Bulus - Bundaran HI) akan selesai pada Februari 2017 mendatang. 

"Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan konstruksi depo, pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom jalan layang serta pembangunan jalur bawah tanah dan pembangunan Cooling Tower Ventilation Tower (CTVT) serta pintu masuk stasiun bawah tanah," urai William. 

Hingga saat ini, pihak MRT masih mengalami beberapa kendala. Diantaranya terkait dengan pembebasan lahan. Namun, kata William, pihaknya telah dibantu oleh Pemda DKI dan pemerintah pusat. 

"Jadi untuk lahan kritis sudah 75 persen diselesaikan. Dengan komunikasi kita yang baik dengan warga sudah 94 bidang lahan yang dibebaskan dari total 134 bidang," kata William. 

No comments:

Post a Comment