Friday, December 30, 2016

Kemiskinan Diibaratkan Demam, Anies: Solusinya Lebih dari BLT

Calon gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan menyebut tingginya angka kemiskinan di Jakarta bagaikan penyakit demam. Pendidikan adalah obatnya.

"Saya sampaikan berkali-kali kemarin dalam diskusi, kalau tandanya panas berarti ada infeksi," katanya di Jalan Cipete Utara RT 01 RW 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2016).

Infeksi yang dimaksud Cagub nomor urut 3 itu adalah penyebab tingginya angka kemiskinan. Dia kemudian mengkritik bantuan langsung tunai yang hanya menyelesaikan kemiskinan dalam waktu singkat. BLT Disebutnya bagaikan obat penurun demam.

"Kalau diobatinnya pakai Paracetamol penurun panas, ya, panasnya turun. Tapi setelah beberapa jam panas lagi karena infeksinya nggak pernah disembuhi," sebutnya.

Meski demikian, Cagub nomor urut 3 itu tidak akan menghapus program bantuan langsung tunai yang telah berjalan saat ini. Kemiskinan juga akan diatasi dalam jangka panjang.

"Tapi, kalau menyembuhkan infeksi harus pakai sumber daya yang banyak dan perlu waktu. Kalau pakai Paracetamol sebentar hilang," ujarnya.

"Jadi saya katakan yang dibutuhkan di Jakarta itu lebih dari sekadar Paracetamol, sekadar bantuan-bantuan tunai, sebentar memang rasanya senang, tapi masalah kemisikinan belum selesai," tambahnya.

Kemiskinan jangka panjang Anies-Sandi akan diselesaikan dengan meningkatkan mutu dari masyarakat Jakarta. Caranya adalah dengan mempermudah akses pendidikan dan perluasan kesempatan kerja.

"Karena kemiskinan harus dibereskan dengan peningkatan mutu orangnya kemudian perluasan kesempatan kerjanya. Sehingga mereka bisa hidup mandiri dan ikut di dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta," pungkasnya

No comments:

Post a Comment