Friday, December 30, 2016

Sri Hartini dan Politik Dinasti di Kabupaten Klaten

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Klaten Sri Hartini. Hartini ditangkap di rumah dinasnya di Jalan Pemuda, Klaten Tengah, Jawa Tengah, pagi tadi.

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir kepemimpinan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dipegang oleh dua pasangan suami istri (pasutri). Secara silih berganti, kursi Bupati Klaten hanya ditempati oleh pasangan almarhum Haryanto Wibowo-Sri Hartini dan Sunarna-Sri Mulyani.

Pasangan Bupati-Wakil Bupati Klaten saat ini dijabat oleh Sri Hartini dan Sri Mulyani. Mereka secara resmi dilantik untuk menjabat pada 17 Februari 2016.

Sri Hartini dan Sri Mulyani akan berpasangan untuk memimpin Kabupaten Klaten untuk periode 2016-2021. Pasangan ini menjadi duet pasangan perempuan pertama yang jadi pemimpin daerah di Indonesia.

Dinasti kepemimpinan di Kabupaten Klaten ini diawali ketika Haryanto menjabat pada periode 2000-2005. Haryanto tak lain adalah suami dari Bupati petahana Klaten Sri Hartini.

Ketika menjabat sebagai bupati, Haryanto didampingi oleh Sunarna yang menjabat sebagai wakil bupati. Di periode selanjutnya, giliran Sunarna yang menjadi Bupati Klaten. Sunarna menjabat sebagai Bupati Klaten selama 2 periode yaitu pada 2005-2010 dan 2010-2015.

Relasi dua pasutri ini berlanjut pada periode kedua kepemimpinan Sunarna. Sebagai Bupati Klaten, Sunarna didampingi oleh Sri Hartini. Sri Hartini duduk sebagai wakil bupati.

Setelah periode kedua Sunarna habis, posisi Bupati Klaten ditempati oleh Sri Hartini. Sementara posisi Wakil Bupati Klaten ditempati oleh istri Sunarna, Sri Mulyani.

Suami Hartini, Haryanto juga pernah menjadi tersangka korupsi pengadaan buku paket tahun ajaran 2003/2004 senilai Rp 4,7 miliar. Pengadaan buku paket untuk SD, SMP dan SMA tersebut dinilai menyalahi ketentuan karena dilakukan tanpa tender terbuka. Haryanto juga pernah terbelit kasus penggunaan dana anggaran pendapatan belanja daerah untuk perjalanan ke luar negeri.

Dilihat dari situs resmi Kabupaten Klaten www.klatenkab.go.id, Sri lahir di Sukoharjo, 16 November 1961 lalu. Ibu dua anak itu lulus SMP Negeri Gatak pada 1977, lulus SMA Tunas Bangsa pada 2009, dan lulus STIE AUB Solo, lulus 2013.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, penyidik KPK menyita uang dari OTT Sri Hartini. Uang ini diduga setoran dari para PNS terkait promosi jabatan.

"Ada satu calon pejabat ditemukan Rp 75 juta, tapi ada beberapa (kumpulan uang), cuma jumlah uangnya belum tahu persis," kata Alexander Marwata saat dihubungi detikcom hari ini. 

No comments:

Post a Comment