Wednesday, November 2, 2016

Djarot Ingin Hapus Jalur Lambat untuk Lebarkan Trotoar

 Calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Djarot Saiful Hidayat, mensosialisasikan pelebaran trotoar di Ibu Kota saat dirinya berkampanye di kawasan Pesing Koneng, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016). 

Untuk merealisasikan hal itu, kata dia, jalur lambat harus dibongkar. 

"Jalurnya tidak boleh lagi ada jalur lambat, jalur cepat. Bongkar saja," kata Djarot. 

Nantinya, kata Djarot, jalur lambat akan diganti dengan pelebaran trotoar. Trotoar yang awalnya hanya berukuran 1,9 meter diperlebar menjadi 4,2 meter. 

Pelebaran trotoar sudah terlihat di beberapa lokasi. Seperti di Pesanggrahan Jakarta Barat dan Jatibaru Jakarta Pusat. 

Djarot mengatakan, pelebaran trotoar diutamakan di jalan utama atau protokol. 

"Kami akan perlebar trotoarnya, bahkan sudah disosialisasikan tembok-tembok dan pagar yang ada di toko atau mal harus ditutup. Kami sudah anggarkan," kata Djarot. 

(Baca: Trotoar di Sejumlah Tempat Diperlebar sampai 4,2 Meter)

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menyebut total panjang trotoar yang harus dibangun di DKI Jakarta mencapai 2.500 kilometer. Untuk menyelesaikan pembangunan itu diperkirakan dibutuhkan waktu lebih kurang 50 tahun. 

Khusus tahun ini, DKI menganggarkan Rp 250 miliar untuk pembangunan trotoar di 48 lokasi. Seperti misalnya trotoar di Jalan Sudirman-MH Thamrin yang akan diperlebar 9-10 meter.

Dari enam lajur yang ada di Jalan Sudirman-Mh Thamrin, akan dikurangi menjadi empat lajur dan satu lajur khusus transjakarta. 

Pelebaran trotoar di sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin ini ditargetkan rampung pada 2018. Dengan trotoar yang lebar, para pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin dapat membuka restoran mini, kafe, atau kios.

No comments:

Post a Comment