Friday, November 11, 2016

Ahok: Saya Enggak Mau Lagi Turun di Jalan Raya untuk ke Lokasi Kampanye

Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengevaluasi caranya berkampanye.

Ahok mengatakan bahwa ia tidak mau lagi berkampanye di jalan besar atau jalan raya. Sebab, menurut dia, kampanye di jalan raya kerap menyebabkan kemacetan.
"Lain kali ke depan, saya enggak mau lagi turun (untuk kampanye) di jalan raya," kata Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Ahok meminta agar ia langsung diturunkan ke lokasi kampanye sehingga tidak lagi diturunkan di pinggir jalan raya dan harus masuk ke dalam gang menyusuri jalan kecil.
Selain itu, Ahok menyadari ada sekelompok warga yang kerap menolak kedatangannya.
Ia khawatir akan terjadi kericuhan antara anggota kepolisian dan sekelompok penolak dirinya jika dia tetap turun di jalan raya.
"Tapi kan kami juga harus lapor ke mana? Sebenarnya dulu kami sama Pak Jokowi (saat Pilkada DKI Jakarta 2012) enggak pernah lapor (lokasi kampanye ke KPU DKI Jakarta), mau-maunya kami saja. Tapi sekarang saya kesulitan, KPU wajibkan kami lapor mau jalan ke mana," kata Ahok.
Ia khawatir warga setempat dan anak-anak menjadi korban jika terjadi kericuhan.
"Kami evaluasi, kalau mau jalan ke mana, usahakan langsung drop masuk saja. Jangan turun di tengah kemacetan, kasihan anak-anak," kata Ahok.
Sekelompok warga serta organisasi masyarakat sebelumnya sempat melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Kedoya Raya, Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Lokasi itu merupakan lokasi yang direncanakan sebagai tempat Ahok berkampanye.
Atas aksi unjuk rasa tersebut, polisi bersenjata lengkap juga bersiaga mengamankan lokasi.
Setelah berkeliling sebanyak dua kali tanpa turun dari mobilnya, Ahok akhirnya memutuskan untuk membatalkan kampanyenya di Kedoya Utara.
Ahok khawatir akan terjadi kericuhan jika ia tetap ke sana.

No comments:

Post a Comment