Monday, September 12, 2016

Sekda DKI: Kalau Yusril dan Saya Diberi Kesempatan, Pasti Tidak Akan Menyakiti Hati RT/ RW

Ketua PWNU DKI Jakarta Saefullah mulai menebar janji-janji jika dia menjadi terpilih menjadi wakil gubernur DKI. Janji tersebut berkaitan dengan nasib RT dan RW di DKI Jakarta.

Saefullah menyampaikan hal itu saat menghadiri deklaeasi dukungan relawan untuk Yusril Ihza Mahendra. Saefullah mengatakan dia tidak akan menyakiti RT dan RW jika menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Yusril.
"Saya ingat bapak saya sampai umur 60 tahun masih jadi Ketua RT dan saya Ketua RW hampir 26 tahun. Jadi kalau nanti terjadi, Bang Yusril sama saya diberi kesempatan sama Allah (jadi gubernur dan wagub), pasti tidak akan menyakiti hati RT dan RW," ujar Saefullah di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2016).
Saefullah mengatakan RT dan RW merupakan komponen yang memiliki peran penting di masyarakat.
Menurut dia, kondisi Jakarta yang aman dan kondusif saat ini tidak lepas dari peran RT dan RW. Sehingga, pemerintah tidak boleh membuat kebijakan yang menyulitkan mereka.
"Ini tidak bisa kita abaikan," ujar Saefullah.
Saefullah tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasannya menyinggung RT dan RW. Hanya saja, beberapa waktu lalu, sempat terjadi perselisihan antara RT dan RW dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Para Ketua RT dan RW mengeluhkan kebijakan Basuki atau Ahok yang mewajibkan mereka melaporkan kondisi lingkungan melalui aplikasi Qlue. Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan uang operasional. Para RT dan RW ini kini membentuk Forum RT dan RW.
Mereka sempat menyebarkan ajakan untuk mengumpulkan 3 juta KTP menolak Ahok. Bahkan, beberapa kali mereka mengajak warga membuat aksi penolakan ketika Ahok hadir ke wilayah tertentu di Jakarta untuk meresmikan sesuatu.
Ucapan Saefullah pun mendapatkan dukungan dari Yusril.
Yusril mengatakan RT dan RW yang paling mengetahui kondisi masyarakat di lapangan. Dia menyayangkan kebijakan Ahok yang menghilangkan tugas ketua RT dan RW dalam hal pembuatan KTP.
"Sehingga bikin KTP enggak usah lagi pakai pengantar RT dan RW, bisa langsung ke kelurahan," ujar Yusril.
Padahal, prosedur pembuatan KTP yang bisa langsung dibuat di kelurahan adalah untuk perpanjangan KTP. Sementara bagi yang ingin membuat KTP baru masih memerlukan surat pengantar.
Dalam acara deklarasi tersebut, kebetulan Forum RT dan RW juga hadir. Mereka bertepuk tangan ketika mendengar pidato Saefullah dan Yusril.

No comments:

Post a Comment