Sunday, September 25, 2016

Cerita Enam Parpol Menolak Yusril...

 Wakil Ketua Umum Partai DemokratSyarief Hasan mengungkapkan, partainya sempat mempertimbangkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Berdasarkan survei internal yang dilakukan Partai Demokrat, Yusril memiliki elektabilitas tertinggi setelah petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma sudah berkali-kali menolak maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan partainya, PDI Perjuangan, memutuskan mendukung Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat.
Pada pertemuan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Rabu (21/9/2016), Demokratmengajukan nama Yusril kepada tiga partai yang hadir, yakniPartai Kebangkitan BangsaPartai Persatuan Pembangunan, danPartai Amanat Nasional.
"Tetapi partai-partai empat itu tidak bulat, menolak nama Yusril," kata Syarief saat dihubungi, Minggu (25/9/2016).
Demokrat mencoba mengusulkan nama Yusril ke Partai Gerindradan Partai Keadilan Sejahtera. Namun, lagi-lagi nama mantan Menteri Sekretaris Negara itu ditolak oleh kedua partai.
"Yusril ditolak dianggap Ketum PBB, jadi aneh kalau ketum PBB kita dukung, sementara dia tidak punya kursi di DKI. Yang kedua, dia dianggap agak sombong," ucap Syarief.
Akhirnya, Partai Gerindra dan PKS mengajukan Anies Baswedandan Sandiaga Uno untuk cagub dan cawagub.
Adapun PKB, PPP, dan PAN mengajukan nama putra SBY yang tengah berkarier di TNIAgus Harimurti Yudhoyono.
Awalnya, kata Syarief, SBY menolak usulan itu. Namun, karena situasi terus berlarut-larut dan tak ada nama lain yang muncul sebagai alternatif, SBY pun setuju dengan tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Agus.
"Begitu dihubungi di Australia, Agus kaget, 'Kok saya dipilih?' Tapi setelah berpikir sejenak kalau ini panggilan sejarah dan bangsa untuk kepentingan rakyat, dia siap, tapi dia minta dia harus berhasil," ucap anggota Komisi I DPR tersebut.
Untuk pasangan Agus, Demokrat dan partai koalisi memercayakan pada birokrat DKI, Sylviana Murni.
Setelah mendapat kepastian gagal maju di Pilgub DKI 2017, Yusril pun menyampaikan permintaan maafnya kepada para pendukungnya.
"Saya mohon maaf pula, jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah dan sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi," ujar Yusril melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2016).
Yusril berbesar hati dan mengucapkan selamat kepada Agus dan Sylvi yang diusung Koalisi Cikeas, serta Anies-Sandiaga yang diusung Gerindra-PKS Yusril juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya selama ini. Tadi malam pun menjadi akhir perjalanan Yusril dalam mengejar kursi DKI-1.

No comments:

Post a Comment