Monday, September 19, 2016

Ahok sebut percuma elektabilitas tinggi jika tak daftar gubernur

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk mengabaikan beberapa hasil survei yang mempublikasikan akan adanya penurunan elektabilitasnya. Sebab dia percaya diri tetap akan maju mendaftar sebagai Cagub saat KPU DKI membukanya pada 21 September 2016.

Basuki atau akrab disapa Ahok mengungkapkan percuma seorang bakal calon memiliki elektabilitas tinggi jika akhirnya sosok tersebut tidak mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI.

"Kan tanggal 21 buka kalian sabar-sabar aja. 21-23 nanti ketahuan siapa yang daftar siapa yang tidak," kata Ahok di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/9).

Dia menambahkan, elektabilitas dirinya memang saat ini tengah mengalami penurunan. Namun tetap saja pembuktiannya saat masyarakat ibu kota datang ke bilik suara dan memilih pemimpinnya.

"Rating turun kan nanti dibuktikan 15 Februari (2017 saat pemungutan suara)," terangnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, Pilkada DKI Jakarta kali ini lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Sebab banyak bakal calon Gubernur DKI, tetapi belum ada yang pasti akan mendaftarkan diri.

"Sekarang memang menarik Pilkada DKI sampai sekarang bingung yang daftar siapa. Belum pernah ada kejadian di DKI kan? Ya minimal lumayanlah gara-gara Ahok," tutupnya.

Sebelumnya, berdasarkan survei Poltracking Ahok dan Risma disukai publik dengan presentase berada pada angka 64 persen. Sementara itu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap kandidat lainnya seperti Yusuf Mansur 63 persen, Anies Baswedan 53 persen, serta Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno masing-masing 46 persen.

Survei yang dilakukan Poltracking lndonesia ini dilaksanakan pada 6 sampai 9 September 2016 menggunakan metode multi-stage random sampling. Responden yang dilibatkan survei sebanyak 400 orang dengan margin of error kurang lebih 4,95 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

No comments:

Post a Comment