Tuesday, September 27, 2016

Gerindra Klaim Dukungan Pratikno untuk Anies-Sandiaga, Setneg Membantah

 Waketum Gerindra Arief Poyuono mengklaim Mensesneg Pratikno memberikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun klaim ini dibantah oleh pihak Sekretariat Negara (Setneg).

Kepada wartawan, Selasa (27/9/2016), Arief menyebut Pratikno mendatangi rumah keluarga Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, dua hari sebelum pengumuman Gerindra-PKS mengusung Anies-Sandi pada Jumat (23/9).

"Pak Pratikno itu memberikan dukungan kepada Pak Anies untuk maju, karena sama-sama dari UGM. Sama-sama link Yogyakarta kan," kata Arief kepada wartawan, Selasa (27/9/2016).

Arief menyebut Pratikno datang sebagai perwakilan Istana. Pratikno disebutnya sebagai utusan dari Presiden Jokowi untuk mendukung Anies.

"Jadi untuk memberikan dukungan kepada Anies untuk maju sebagai gubernur DKI. Justru mendukung Anies. Ketemu Pak Prabowo dalam rangka pendukungan," kata Arief.

"(Pembicaraan) nggak ada yang negatif ya, nggak ada dia menghalang-halangi Anies. Yang ada dia malah mendukung. Mengatakan Anies itu baik," imbuhnya.

Kedatangan Pratikno ini-lah yang menurut Arief membuat peta dukungan Gerindra berubah. Awalnya Sandiaga Uno sebagai kader yang akan dimajukan menjadi calon gubernur.

"Dia datang bertemu pak Prabowo itu maksudnya apa coba? Makanya petanya berubah. Pak Pratikno dubesnya Pak Jokowi. Setiap reshuffle tidak pernah diganti kan?" tutur Arief.

"Pak Pratikno membawa pesan Jokowi ke Prabowo agar (Anies) didukung sebagai cagub. Artinya jago Jokowi bukan Ahok. Karena Jokowi mengirim Pak Pratikno sebagai perwakilan untuk mendukung Anies," sambung dia.

Pengumuman Gerindra-PKS dukung Anies-Sandiaga, Jumat (23/9). Foto: Nathania Riris Michico/detikcomPengumuman Gerindra-PKS dukung Anies-Sandiaga, Jumat (23/9). Foto: Nathania Riris Michico/detikcom
Dukungan kepada Anies disebut Arief sebagai balas budi Jokowi. Ini terkait pencopotan Anies dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Sebagai balas budi Pak Jokowi ke mas Anies. Karena mas Anies nggak mau ditawari sebagai duta besar. Mas Anies dicopot dari menteri kan bukan karena ada masalah," beber Arief.

Arief ditanya soal detail pertemuan tersebut. Dia mengatakan ada beberapa kader Gerindra lain yang bisa membenarkan kedatangan Pratikno, namun dia tak menyebut nama.

"Pertemuan di Kertanegara sebelum pencalonan Anies, 2 hari sebelumnya. Datang kok. Ada beberapa teman yang melihatnya datang," jawab Arief menegaskan.

"Jadi dukungan Jokowi bukan untuk Ahok. Justru Anies yang dititipkan Jokowi ke Pak Prabowo lewat pak Pratikno," tambahnya sekaligus mengakhiri.

Menanggapi klaim dari Arief, Setneg mengeluarkan rilis berisi bantahan. Setneg menegaskan Pratikno sama sekali tak pernah bertemu dengan Prabowo untuk mendukung Anies. Setneg menegaskan Istana netral di Pilgub DKI. Berikut bunyi pernyataan dari Istana:

Menanggapi sejumlah pemberitaan media online mengenai isu adanya intervensi Istana terhadap Pilkada DKI Jakarta, Kementerian Sekretariat Negara menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar dan menyesatkan. Kami menegaskan:

1. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno TIDAK PERNAH bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra sebagaimana diberitakan sejumlah media online tersebut.

2. Istana mendukung proses penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berkualitas.

Jakarta, 25 September 2016

Asdep Humas Kemensetneg

Masrokhan 

No comments:

Post a Comment