Saturday, September 24, 2016

Mengenal Sosok Ahok Si Calon Petahana

Tiga bakal calon gubernur yang akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Salah satunya adalah bakal calon gubernur petahanaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Meski berstatus petahana, ini merupakan pertama kalinya ia maju sebagai calon gubernur DKI. Pada Pilkada sebelumnya, Ahok masih berstatus sebagai calon wakil gubernur mendampingi Joko Widodo

Saat itu, pasangan Jokowi-Ahok menjadi pemenang mengalahkan petahana, Fauzi Bowo. Sebelum menjabat Gubernur DKI, Ahok sudah pernah beberapa kali menduduki jabatan politik.

Karier politiknya dimulai pada 2004 saat ia mencalonkan diri sebagai calon legislatif untuk menjadi anggota DPRD di kampung halamannya, Kabupaten Belitung Timur. Melalui Partai Perhimpunan Indonesia Baru, Ahok berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur. 

Setahun menjabat, pada 2005, ia memutuskan maju pada Pilkada Belitung Timur sebagai calon bupati. Diusung oleh Partai Perhimpunan Indonesia Baru, Ahok berhasil terpilih mejadi Bupati Belitung Timur. 

Namun, baru belasan bulan menjabat, pada 2016, Ahok mengundurkan diri dari jabatannya. Saat itu ia memutuskan ingin maju pada Pilkada Bangka Belitung 2007. Pada Pilkada Bangka Belitung 2007, Ahok dikalahkan oleh pesaingnya, Eko Maulana Ali. 

Ahok sempat menggugat hasil Pilkada Babel ke Mahkamah Agung. Dalam permohonannya, MA menolak permohonan keberatan Ahok dan pasangannya, Eko Tjahjono. 

Dua tahun berlalu, Ahok mencalonkan diri maju sebagai calon legislatif untuk menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009. Melalui Partai Golkar, ia berhasil menjadi anggota DPR RI. 

Ahok kemudian menjadi anggota Komisi II DPR RI. Tiga tahun berselang, Ahok memutuskan maju menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI 2012 melalui jalur independen. 

Namun, jumlah data KTP yang dikumpulkannya tak memenuhi syarat. Dalam perkembangannya, Ahok akhirnya diajukan PartaiGerindra untuk mendampingi calon gubernur yang diajukan PDI-P, yang juga Wali Kota Solo, Joko Widodo

Keduanya pun maju pada Pilkada DKI 2012 dan memenangkan pemilihan dalam dua putaran. Setelah menang pada Pilkada DKI 2012, Ahok mundur sebagai anggota DPR RI dan keluar dari keanggotaan Partai Golkar, untuk kemudian bergabung denganGerindra

Ahok menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta selama sekitar dua tahun. Pada November 2014, ia naik jabatan menyusul terpilihnya Jokowi menjadi Presiden.


Tak lama sebelum dilantik menjadi gubernur, Ahok menyatakan keluar dari Partai Gerindra karena merasa tak sepaham dengan partai tersebut terkait proses pemilihan kepala daerah. 

Selama menjabat Gubernur DKI, Ahok tak bergabung dengan partai manapun. Dalam persiapan menghadapi Pilkada DKI 2017, Ahok sempat menyatakan ingin maju melalui jalur independen. Melalui bantuan kelompok relawannya, "Teman Ahok", ia sudah memiliki modal 1 juta data KTP. 

Namun dalam perkembangannya, Ahok akhirnya membatalkan niatnya maju melalui jalur independen menyusul datangnya dukungan dari HanuraGolkar, dan Nasdem. Sehari sebelum dibukanya pendaftaran oleh KPU DKI, dukungan kepadanya juga datang dari PDI-P

Ahok kemudian mendaftar sebagai calon gubernur dengan diusung empat partai. Pada Pilkada DKI 2017, Ahok menyebut secara garis besar visi misinya sama dengan visi misi saat dirinya maju mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012. 

"Kami ingin kepala, dompet, sama perut warga Jakarta penuh," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (23/9/2016). 

Otak penuh berarti pendidikan terjangkau dan berkualitas, mengembalikan tempat ibadah menjadi pusat kegiatan masyarakat, dan membuka semua data secara transparan guna meningkatkan partisipasi publik dengan berbagai program e-government

Kemudian perut penuh berarti masyarakat menikmati makanan yang aman dan bergizi serta memperkuat BUMD sebagai penyeimbang harga dan menjaga suplai kebutuhan. 

Sementara kantong penuh berarti pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan dan subsidi di berbagai bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar sesuai kebutuhan hidup cukup.

No comments:

Post a Comment