Tuesday, September 20, 2016

Soal 650 Ribu Pemilih Ganda, KPU: Mestinya Bawaslu Lapor Kami, Bukan Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut ada 650 ribu pemilih ganda dalam daftar potensi pemilih di KPU DKI, usai menggelar pertemuan dengan Bawaslu DKI Senin (19/9) kemarin. Menanggapi itu, Ketua KPU DKI Sumarno menyebut mestinya Bawaslu lapor ke KPU.

"Kalau Bawaslu punya data seperti, mestinya disampaikan ke KPU ya biar ditindaklanjuti dengan dilakukan pembersihan, bukannya dilaporkan pada Gubernur atau pihak lain," kata Ketua KPU DKI Sumarno kepada detikcom, Selasa (20/9/2016).

"Namanya siapa, jenis kegandaannya apa saja, alamatnya di mana dan sebagainya. Nama sama belum tentu ganda," imbuhnya. 

Sumarno menuturkan belum mengetahui ada tidaknya daftar pemilih ganda dalam data yang akan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub DKI 2017, pasalnya saat ini masih berlangsung proses validasi data pemilih.

"Sebenarnya saat ini terlalu dini untuk menyimpulkan (ada pemilih ganda), karena sekarang sedang berlangsung validasi data pemilih melalui pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)," ujar Sumarno.

Proses validasi di lapangan itu berlangsung sejak 8 September sampai 7 Oktober. Prosesnya masih berlangsung, tentu belum ada hasil dan temuan dari validasi itu. Jika Bawaslu punya data, maka KPU bisa menjadikannya masukan dalam validasi.

"Semua pihak harap bersabar sampai proses selesai," terang Sumarno.

Sebelumnya, Ahok mengadakan rapat dengan Bawaslu DKI soal persiapan Pilgub DKI. Dari rapat itu, Ahok mendapat informasi ada 650 ribu pemilih ganda dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilu. Ahok lagi-lagi menuding KPU, padahal proses validasi belum selesai.

"Apakah ada oknum di Excel yang menggandakan? Bukan kita loh. Ini dari KPU. Kayak gini mesti diawasi," tuding Ahok, kamrin.

No comments:

Post a Comment