Sunday, September 25, 2016

Sempat Menolak Keras, Kini Ketua PDIP ini Puji Ahok Setinggi Langit

 Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira sempat 'menolak mati-matian' pencalonan Basuki T Purnama (Ahok) untuk Pilgub DKi 2017. Namun, setelah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah memutuskan duet Ahok-Djarot yang diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut, Andreas kini memuji Ahok setinggi langit.

Menurut Andreas, dalam analisanya dengan melihat hasil survei dari beberapa lembaga, elektabilitas Ahok masih yang nomor wahid. Artinya, masyarakat Jakarta memang masih menginginkannya untuk melanjutkan kepemimpinannya.

Baginya, Ahok menjadi nama terdepan yang memenuhi berbagai kriteria untuk mengisi posisi di DKI 1.

(Baca juga: Ketua PDIP: Secara Kalkulator Politik, Ahok Harusnya Jadi Cawagub Kami)

"Dari berbagai hasil survei dari berbagai lembaga survei menunjukan; preferensi pilihan publik DKI lebih pada figur yang mempunyai kualifikasi solutif terhadap problem di Jakarta, pengalaman empiris dalam persoalan pemerintahan kota. Figur yang menyentuh persoalan pokok masyarakat perkotaan; lapangan kerja, transportasi dan perumahan," kata Andreas kepada wartawan, Sabtu (24/9/2016).

"Dari preferensi publik seperti ini, terbukti hampir semua lembaga survei pada hasil top of mind menempatkan 3 besarnya Ahok-Risma-Ridwan Kamil. Karena ke-3 figur inilah yang memenuhi preferensi pilihan publiik," sambung dia,

Selain itu, lanjut Andreas, dalam hampir semua survei, tingkat kepuasan masyarakat Jakarta atas kepemimpinan Ahok sangat tinggi.

"Ahok selalu berada pada posisi teratas, terutama karena keuntungannya sebagai incumbent dengan tingkat kepuasan publik diatas 60%," ungkapnya.

(Baca juga: Andreas: Ahok Opsi Ketiga Buat PDIP)

Masuk ke dalam babak kompetisi antara kandidat, Ahok mendapat kekuatan tambahan berlipat dengan dukungan PDIP menyusul tiga partai sebelumnya yang sudah menyatakan dukungannya terhadap Ahok yaitu Nasdem, Hanura dan Golkar. Menurutnya mesin-mesin partai akan sangat membantu Ahok-Djarot untuk memenangi kontestasi Pilgub ini hanya dalam satu putaran.

"Pasangan Ahok-Djarot perlu memaksimalkan potensi kepuasan publik terhadap penerintahannya, dengan tidak perlu banyak janji karena mereka sudah berbuat. Ahok-Djarot pun perlu memaksimalkan mesin partai terutama untuk mengawal dalam proses kampanye dan mengamankan penghitungan suara," papar Andreas.

"Kalau ini semua berjalan efektif, dengan tidak bermaksud meremehkan pasangan yang lain, tapi saya yakin Ahok-Djarot akan menang dalam satu putaran" imbuhnya.

(Baca juga: Ketua PDIP: Ahok Licik dan Mengadu Domba Kader PDIP)

Itulah politik yang penuh dinamika. Sesaat setelah Ahok dinyatakan sebagai cagub dan dideklarasikan bersamaan dengan para calon kepala daerah lainnya di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (20/9/2016), Andreas menyatakan siap membuka lembaran baru dengan Ahok. dan "menerima" dan mendukung sepenuhnya pencalonan Ahok di Pilgub DKI 2017 dan menyampaikan 'akhir' perang kata yang sempat terjadi.

"Seluruh dinamika kita tutup sebagai sejarah. Kita buka lembaran baru untuk pertarungan yang akan datang," jelas Andreas. Hadir dalam acara ini Sekjen PDIP Hasto, serta sejumlah bakal calon yang akan diusung PDIP di Pilkada serentak di 2017 antara lain Ahok dan Djarot.

(Baca Juga: Usung Ahok, PDIP: Seluruh Dinamika Kita Tutup, Buka Lembaran Baru)

No comments:

Post a Comment