Saturday, September 24, 2016

Djarot: Pemprov Bantu Korban Meninggal dan Luka Akibat Ambruknya JPO

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan pemerintah provinsi akan menyantuni korban meninggal dunia dan luka-luka akibat ambruknya JPO Pasar Minggu.

Djarot menyampaikan hal ini saat meninjau langsung lokasi ambruknya jembatan penyeberangan Pasar Minggu, Sabtu (24/9/2016).
"Saya bilang ke Pak Wali korban yang wafat harus kita bantu sampai rumah duka. Harus kita pastikan karena ini musibah," ujar Djarot.
Sementara itu, korban luka, lanjut Djarot, akan dibiayai perawatannya hingga tuntas di rumah sakit.
Jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang ambruk pada Sabtu (24/9/2016) sore menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Sementara itu untuk tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke RS Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Akibat peristiwa ini arus lalu lintas dari arah Kalibata menuju ke Depok macet, begitu pula arah dari Depok menuju ke Kalibata macet.
 Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendatangi lokasi robohnya atap dan pagar jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu (24/9/2016) sore.

Pantauan Kompas.com, Djarot tiba di lokasi sekitar pukul 17.50 WIB. Ia mengenakan jaket dengan penutup kepala dan menggunakan celana jeans.
Saat tiba, Djarot dihampiri Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andriyansah.
Djarot meminta Andriyansah dan Tri untuk mengecek izinbillboard yang terpasang di JPO tersebut. Ia menduga atap JPO roboh karena ada billboard tersebut.
"Ini sudah lama billboard-nya? Lihat izinnya, siapa yang punya," ujar Djarot kepada Andriyansah.
Mendapat pertanyaan dari Djarot, Andriyansah mengaku sudah menghubungi Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Selatan untuk mengecek perizinannya. Namun, menurut Andri, belum ada yang bisa dihubungi.
"Sudah saya telepon, cuma belum diangkat," kata Andriyansah.
Sementara, Tri mengungkapkan seharusnya JPO memiliki lubang angin agar saat angin kencang ada celah angin sehingga tidak merobohkan jembatan.
"Ini enggak ada bolongannya Pak, bolongannya ketutup billboard. Sehingga saat angin kencang atap JPO tertiup angin," ucapnya.

No comments:

Post a Comment