Tuesday, August 30, 2016

Tak bisa jelaskan commander wish, Kapolres Pekanbaru ditegur Kapolri

Tak bisa jelaskan commander wish, Kapolres Pekanbaru ditegur Kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Halim PK. ©2016 Merdeka.com/Fikri Faqih
Merdeka.com - Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan ditegur Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat diperintahkan untuk menyebutkan poin-poin dari commander wish yang merupakan program kepolisian untuk langsung bersentuhan dengan masyarakat. Namun saat Toni menjabarkan persoalan pelayanan yang dilakukannya bersama anak buahnya, Tito langsung memotong pembicaraan Kapolres yang dinilai tidak paham atas program Commander Wish itu.
"Commander wish, kami jalankan dalam bentuk patroli dengan menggunakan GPS, jadi kami tahu anggota yang menjalankannya. Kami mengerahkan anggota kami ke lapangan," kata Toni Tito di Asrama Brimob, Pekanbaru, Selasa (30/8).

Tito kembali meminta poin commander wish, Toni malah terbalik-balik dalam menjabarkannya. "Sudah-sudah, duduk saja. Nilai Kapolresta 30 ini," kata Tito.

Kemudian Tito memerintahkan Karo Ops Polda Riau Kombes Abdul Hafidh Yuhas untuk menyebutkan point commander wish tersebut. Jawaban dari Kombes Abdul membuat Tito sepertinya merasa puas. "Ini mendekati sempurna nilai 80 lah," kata Tito kepada Kombes Abdul.

"Kalau commander wish dipahami, maka peristiwa di Kepulauan Meranti (penyerangan Mapolres) tidak akan terjadi," ketus Tito.

"Commander wish ini inti dari kebijakan kepolisian untuk memperbaiki kepercayaan publik kepada Polri," tambah Tito.

Selain Kapolresta Pekanbaru, Jenderal Tito juga menguji kinerja para Kapolres se-Riau dalam menjalankan tugasnya, khususnya terkait Commander wish.

Dikatakan Tito, point inti dari commander wish adalah menyangkut reformasi kultural, reformasi mental agar polisi dekat dengan masyarakat dan bersikap humanis. Selain itu, juga pelayanan publik berbasis teknologi, publik trust (kepercayaan publik) dan informasi yang terbuka kepada media massa dan masyarakat.

"Nanti di Mabes kita buatkan sistem berbasis online, setiap Polda akan dipantau. Mana yang menjalankan instruksi saya, akan dievaluasi. Nanti kita warning Polda yang tak sampai target, kita kasih kesempatan satu tahapan," kata jenderal jebolan akademi kepolisian tahun 1987 ini.

No comments:

Post a Comment