Friday, August 19, 2016

Menunggu Kepastian PDI-P Deklarasikan Dukungan untuk Ahok dan Djarot...

 Tepat pada hari kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016), Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama menyambangi Kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro.

Ia bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di sana. Hadir pula dalam pertemuan itu Wakil Gubernur DKI JakartaDjarot Saiful Hidayat.
Dalam pertemuan itu, Basuki menyampaikan kepada Megawati secara resmi bahwa ia sudah memilih jalur partai politik sebagai kendaraannya menuju Pilkada DKI 2017.
"Sekarang, perbedaannya soal perseorangan dan parpol, saya sudah lapor Ibu (Megawati) secara pribadi, tapi (Megawati) secara Ketua Umum belum lapor, saya sampaikan, sekarang saya sudah pakai partai nih," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/8/2016).
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa Ahok diterima PDI-P sesuai mekanisme partai.
Ahok diterima dalam kapasitasnya sebagai bakal calon gubernur. Kader PDI-P yang menerima Ahok dalam pertemuan itu juga mengenakan seragam partai.
Menurut Hasto, pertemuan itu adalah pertemuan resmi antara Ahok dan PDI-P yang dilakukan di "markas banteng", atau bukan pertemuan personal yang berdasarkan kedekatan individu.
Hasto juga mengatakan, Ahok menyampaikan keinginannya untuk didukung oleh PDI-P dalam pertemuan itu.
Selain itu, kata dia, Ahok mengutarakan keinginannya untuk kembali berpasangan dengan Djarot.
“Di dalam kunjungan tersebut disampaikan harapan Pak Ahok untuk mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Restu Mega
Usai pertemuan itu, Ahok mengaku sudah mendapatkan restu dari Megawati untuk berpasangan kembali dengan Djarot.
Menurut Ahok, ada kecenderungan dari Mega untuk mendukung bakal calon gubernur petahana.
"Bu Mega kan ada tiga opsi. Tapi Bu Mega lebih cenderung (usung) petahana," kata Ahok.
Sementara itu, Hasto juga mengatakan bahwa PDI-P selalu melihat potensi petahana dalam setiap Pilkada.
Petahana, kata Hasto, akan selalu mendapatkan tempat prioritas. "DPP PDI-P partai memiliki mekanisme kelembagaan, bahwa gubernur dan wagub yang menjabat, yang mendapat dukungan dari PDI-P, tentu mendapat prioritas," ujar dia.
Sesuai dengan peraturan partai, DPP PDI-P akan melakukan evaluasi dan membuat parameter bagi para pasangan petahana yang pernah diusung PDI-P.
Menurut Hasto, hal tersebut dilakukan terhadap Ahok dan Djarot dalam proses pencarian bakal calon kepala daerah.
Sementara itu, Djarot juga mengakui ada indikasi kuat bahwa Ahok dan dia akan diusung kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Terkait kinerja yang akan dievaluasi DPP PDI-P, Djarot pun merasa sudah berkinerja baik dengan Ahok sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengusung mereka berdua.
Menunggu rekomendasi
Meskipun sinyal dukungan PDI-P kepada Ahok dan Djarot sudah begitu kuat, PDI-P belum resmi menyatakan keputusannya.
Hasto menegaskan belum ada satu pun yang ditunjuk sebagai cagub dan cawagub DKI oleh PDI-P. Mekanisme partai, kata dia, masih terus berjalan.
Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, keputusan resmi ditandai dengan adanya rekomendasi tertulis dari DPP.
"Keputusan akan diambil pada momentum yang tepat dan ditandai dengan legalitas dokumen tentang rekomendasi calon," ujar Andreas.
Pada Kamis (18/8/2016), DPP PDI-P menggelar rapat tertutup di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro.
Meski demikian, Hasto membantah bahwa rapat tersebut digelar karena adanya pertemuan dengan Ahok pada hari sebelumnya.
Menurut Hasto, rapat tersebut hanya rapat rutin biasa. Kamis malam, isu mengenai deklarasi pengusungan Ahok dan Djarot di DPP PDI-P santer terdengar.
Rekomendasi tertulis dari PDI-P pun ditunggu-tunggu pada malam itu. Namun, tidak ada keputusan yang disampaikan PDI-Pkepada awak media.
Pada pertemuan terakhir dengan awak media Kamis malam, Hasto memastikan keputusan memang belum akan diumumkan. Ia pun meminta semua pihak untuk bersabar.
"Kami pastikan jika kputusan belum bisa kita ambil hari ini terhadap DKI karena DKI puncak setelah kita menentukan daerah-daerah lain yang ikut Pilkada serentak," ujar Hasto.

No comments:

Post a Comment