Thursday, August 25, 2016

Daya Tarik Birokrat DKI yang Memikat Partai...

Tidak perlu menjadi tokoh politik atau kader partai terlebih dahulu jika ingin dilirik partai politik menjadi calon kepala daerah yang akan diusung. Seperti pada Pilkada DKI 2017, pejabat Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta seolah memiliki daya tarik sendiri untuk bisa dicalonkan menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur oleh partai.

Sebut saja nama Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Pejabat DKI eselon I ini menjadi PNS pertama yang dilirik partai untuk diusung dalam Pilkada DKI 2017. Namanya masuk ke dalam radar Partai Gerindra sejak satu tahun yang lalu.
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sudah merekomendasikan tiga nama menjadi bakal calon wakil gubernur yang mendampinginya pada Pilkada DKI 2017. Nama Saefullah terdapat di sana dan menjadi pilihan prioritas.
"Ketiganya birokrat, dalam dua minggu ini aktif (berkomunikasi), ini mengalir saja. Saya bilang ke pimpinan partai untuk mereka dipertimbangkan, Pak Saefullah paling pertama menjadi petimbangan karena pertama kali diperkenalkan," ujar Sandiaga di Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
PNS DKI berikutnya yang cukup menjadi gula manis bagi partai politik adalah Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni. Sylviana juga menjadi salah satu PNS DKI eselon 1 yang dilirik Sandiaga untuk mendampinginya menjadi wakil gubernur.
Sebelum Partai Gerindra, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah lebih dahulu tertarik untuk menggaet PNS. Pilihan Basuki jatuh kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Heru sempat digadang menjadi wakil gubernur mendampingi Basuki melalui jalur perseorangan.
Berpengalaman
Daya tarik PNS DKI sendiri terletak pada pengalamannya selama berada di dalam pemerintahan. Kombinasi tokoh politik dengan PNS dinilai cocok karena tokoh politik bisa belajar menjalankan pemerintahan dari wakilnya. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.
"Saefullah itu birokrat tulen, punya kemampuan manajerial birokrat yang baik, Ketua PWNU DKI, Betawi," kata Taufik kepada wartawan, saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.
Kemudian, lanjut dia, Sylviana juga birokrat yang berpengalaman. Sylviana, kata Taufik, sudah menjalani semua tingkatan karier di Pemprov DKI Jakarta. Ia pernah menjadi staf, eselon IV, III, II, hingga eselon I. Sylviana juga bergelar profesor.
"Nah sekarang ini politik gender lagi laku banget gara-garaHillary Clinton di Pilpres AS nih. Lagi laku calon dari perempuan dan jadi daya tarik sendiri," kata Taufik.
Sementara itu, Ahok mengatakan bahwa dia suka mengambil PNS DKI sebagai wakilnya. Sebab, dia ingin membuktikan bahwa tidak semua PNS suka korupsi. Masih banyak PNS baik yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat. (Baca: Mengapa Sandiaga Dekati Para Birokrat?)
Jika salah satu PNS DKI jadi diusung dan ikut Pilkada DKI 2017, maka mereka harus segera berhenti dari PNS DKI. Pendaftaran di KPU DKI pun tinggal sebulan lagi. Tinggal menunggu waktu, adakah PNS DKI yang mengikuti Pilkada DKI tahun 2017 nanti?

No comments:

Post a Comment