Friday, August 19, 2016

Politisi Golkar: PDI-P Bergabung Keuntungan untuk Ahok, Bukan Golkar

Sinyal bergabungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke koalisi partai pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semakin menguat.

Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, jikaPDI-P bergabung, keuntungan akan didapatkan Ahok, bukan untuk Golkar.
Saat ini, partai yang sudah resmi mendukung Ahok adalah PartaiNasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.
Meski partai pengusung juga akan bertambah dengan kedatanganPDI-P, namun menurutnya, Ahok adalah yang paling diuntungkan.
"Kalau PDI-P masuk, sebuah keuntungan besar buat Ahok, bukan buat Golkar. Karena memenangkan Pilgub akan jauh lebih mudah," kata Agun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Adapun mengenai penunjukan calon wakil gubernur, Golkarmenyerahkan sepenuhnya kepada Ahok. Sebab, kata Agun, Golkarmendukung Ahok tidak dengan kesepakatan atau syarat tertentu.
"Yang penting kami yakini suara Golkar suara rakyat. Ahok masih yang terbaik," ujarnya.
Ahok mengaku melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI-PMegawati Soekarnoputri, Rabu (17/8/2016), sore.
Menurut Basuki, dalam pertemuan itu, Megawati menunjukkan kecenderungan akan mengusung bakal calon gubernur petahana.
"Bu Mega kan ada tiga opsi. Tapi Bu Mega lebih cenderung (usung) petahana," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Namun, kepada Ahok, Megawati menyebut partainya membutuhkan proses untuk bisa mengusungnya kembali bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Ahok pun harus menghargai mekanisme yang ditetapkan oleh DPP PDI-P. "Terus teman-teman PDI-P di bawah (akar rumput), kan beberapa agak keki juga sama saya. Seolah-olah enggak mau (dukung Ahok)," kata Ahok.

No comments:

Post a Comment